SINJAI, exposetimur.com | Telah terjadi peristiwa berdarah di Dusun Mattoanging, Desa Kassibuleng, Kec. Sinjai Borong, Kab. Sinjai, Ahad (17/04/2022).
Dari informasi yang di himpunan exposetimur di TKP, peristiwa ini di duga soal Mercon sebagai tradisi para anak anak saat bulan puasa. Bahwa sebelumnya, pada Jum’at 15 April 2022, pelaku menegur korban agar menyampaikan ke anaknya untuk tidak membunyikan Mercon tersebut karena cucu pelaku yang baru berusia 40 hari terkaget kaget setiap mendengar suara Mercon diledakkan anak korban yang masih berusia belasan tahun. Namun tidak indahkan oleh korban.
Dua hari kemudian, (hari ini red ) pelaku bertemu korban yang sedang berada di belakang rumah (kadang sapi red), dimana saat itu pelaku pulang dari kebun dan membawa parang, kemudian singgah mengingatkan korban lagi, namun diduga korban tersinggung sehingga terjadilah duel yang mengakibatkan Anto (korban) tewas di tkp setelah lehernya nyaris putus ditebas parang milik Tamrin (pelaku). Pelaku sendiri mengalami luka menganga cukup parah di bagian kepala dengan panjang sekitar 15 Cm dan lebar 4 Cm serta punggungnya bengkak diduga kena gagang cangkul yang digunakan korban
Kejadian sekitar pukul 10:00 pagi tersebut terbilang singkat pasalnya, petugas yang mendapatkan informasi tiba di TKP sekitar pukul 10:30 menemukan korban sudah tak bernyawa dalam kondisi telungkup sementara pelaku sudah lari mengamankan diri ke rumah keluarganya di Kelurahan Pasir Putih Sinjai Borong dan meminta keluarganya menelpon petugas menjemput dirinya.
Sekitar pukul 11:00 petugas menjemput pelaku dan langsung membawa ke Polres Sinjai.
Salah satu warga yang ditemuin exposetimur di sekitar lokasi kejadian menuturkan bahwa, musibah ini tidak pernah di duga sebelumnya karena menurutnya tidak pernah mengetahui ada perselisihan antara keduanya, Selain itu korban ia kenal sabar dan rajin ke mesjid beribadah,
” Saya tidak menyangka kejadian sperti ini, karena tidak pernah ada saya dengar mereka berselisih, dan korban ini sabar dan rajin ke Mesjid, ya tidak ditau kenapa sampai bisa terjadi pertumpahan darah karena saya dengar korban di tegur soal suara Bareccung (Mercon red) yang menganggu cucu pelaku yang baru berusia 40 hari” Ungkapnya.
Untuk menjaga situasi istri pelaku di amankan di rumah kelurganya dan petugas terus monitor perkembangan di sekitar TKP karena rumah korban dan pelaku hanya di batasi satu rumah, dan informasi mereka masih satu keluarga.
Sementara Mayat korban di bawa untuk di makamkan di kampung halamannya di desa Bonto Bangun, Kec. Rilau Ale, Bulukumba dengan pengawalan Kepala Desa Kassibuleng bersama Kapolsek Sinjai Borong dan anggota serta Babinsa Kassibuleng.