Menepis Isu Kelangkaan Pupuk Subsidi di Kabupaten Probolinggo

Probolinggo, exposetimur.com|Terkait merebaknya isu kelangkaan pupuk bersubsidi di kabupaten Probolinggo belakangan ini, akhirnya pihak pabrikan atau perwakilan dari Pupuk Indonesia turun untuk melakukan kroscek di lapangan, Minggu (26/03/23) kemarin.

Ada lima kecamatan yang didatangi untuk dijadikan sampel apakah betul ada kelangkaan pupuk. Yakni Kecamatan Kraksaan, Kecamatan Paiton, Kecamatan Besuk, Kecamatan Pakuniran dan Kecamatan Gading. Setelah turun kelapangan melihat beberapa kios pengecer resmi pupuk subsidi ternyata stok pupuknya melimpah bahkan stok untuk bulan april sebagian sudah ada.

“Tidak ada kelangkaan pupuk pak, malah ini di toko barangnya banyak dan masih tidak laku alias masih tidak lancar penjualan. Bahkan oleh distributornya suruh nebus terus. Mungkin yang bilang langka dan susah beli pupuk itu yang tidak masuk datanya pak” ucap salah satu pemilik kios.

Setelah turun dan tau kondisi real di lapangan ternyata itu hanya isapan jempol belaka alias informasinya tidak benar.

Ir. H. Amri mengatakan tuduhan yang tidak mendasar ini muncul dari kalangan atas yang mendapatkan informasi dari pihak lain yang tidak paham dan tidak berkompeten dalam pupuk akhirnya hanya bikin gaduh saja.

“Sy sampaikan stok pupuk subsidi aman, per hari ini saya sudah keliling bahkan saya dokumentasikan stok pupuk subsidi di kios – kios melimpah dan ini bisa saya pertanggung jawabkan, jadi petani tidak usah kuatir. Jika ada laporan atau isu pupuk langka itu hanya riak – riak kecil saja kemungkinan sebabnya adalah petani tidak masuk alokasi atau jatah alokasinya yang memang sedikit, jadi tidak perlu di explore atau di besar-besarkan.”

Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) Nomor 10 Tahun 2022, tentang tata cara penetapan alokasi dan harga eceran tertinggi pupuk bersubsidi sektor pertanian. dalam Permentan itu dijelaskan bahwa pupuk bersubsidi hanya diperuntukkan untuk sembilan komoditas pangan pokok strategis seperti padi, jagung, kedelai, cabai, bawang merah, bawang putih, tebu rakyat, kopi dan kakao.

Baca Juga :   Hampir 7 Bulan Gaji Belum Dibayarkan, Guru TK Al-Munawwarah Desa Lanipa-nipa Meradang

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *