Pengaruh Musim Kemarau Terhadap Penyediaan Air Bersih

Sohibul Riwai Mahasiswa Program Studi Teknik Lingkungan Akademi Teknik Tirta Wiyata, Kota Magelang

PENGARUH MUSIM KEMARAU TERHADAP PENYEDIAAN AIR BERSIH


Air bersih merupakan sumber daya berbasis air berkualitas tinggi yang banyak digunakan masyarakat untuk konsumsi dan aktivitas sehari-hari, termasuk pengelolaan kebersihan.

Dalam kehidupan sehari-hari, air bersih merupakan sumber daya yang menunjang keberlangsungan aktivitas manusia. Mulai dari keperluan rumah tangga hingga industri, air berperan penting sebagai katalis dalam proses produksi dan pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari. Oleh karena itu, pengelolaan air bersih yang bijaksana dan berkelanjutan merupakan kunci untuk mendukung pembangunan sosial dan ekonomi.

Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 32 Tahun 2017, air bersih diartikan sebagai air yang memenuhi syarat kesehatan dan dapat diminum setelah direbus.

Air merupakan elemen yang sangat penting bagi kehidupan di Bumi. Dampak musim kemarau dapat mempengaruhi akses terhadap air bersih karena rendahnya curah hujan sehingga menyebabkan kendala pasokan air. Selain itu, musim kemarau dapat menyebabkan penurunan kualitas air, terutama air permukaan dan air tanah.

Menurut Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG), musim kemarau pada tahun 2023 diperkirakan lebih kering dibandingkan tiga tahun sebelumnya. Hal ini secara otomatis mengurangi aliran air secara signifikan.
Dalam konteks penyediaan air bersih untuk masyarakat, musim kemarau dapat menjadi tantangan serius. Ketersediaan air bersih sangat penting untuk menjaga kesehatan masyarakat, kebersihan, dan keberlanjutan kehidupan sehari-hari. Dalam situasi musim kemarau, risiko terjadinya kekeringan dan kelangkaan air meningkat, terutama di daerah-daerah yang bergantung pada sumber air permukaan. Hal ini dapat mengakibatkan berkurangnya pasokan air bersih yang dibutuhkan oleh masyarakat serta berdampak pada kebutuhan air untuk sanitasi dan keperluan sehari-hari. Selain itu, tingkat penguapan air yang tinggi juga dapat mengurangi cadangan air tanah, menyebabkan penurunan ketersediaan air untuk keperluan rumah tangga.
Sumber daya air tanah maupun air dari sungai, yang seringkali menjadi andalan pasokan air, dapat mengalami penurunan permukaan air secara signifikan pada musim kemarau. Jika curah hujan terus berkurang, regenerasi air tanah tidak akan berjalan dan kualitas serta kuantitas air dari sumur dan sungai akan menurun. Hal ini memberikan tekanan besar pada masyarakat yang mengandalkan air sebagai sumber utama untuk memenuhi kebutuhan air bersih. Dengan berkurangnya jumlah air dapat mengakibatkan meningkatnya konsentrasi zat berbahaya seperti logam berat dan polutan lainnya. Tingkat pencemaran yang tinggi dapat berdampak buruk pada kualitas air bersih, selain itu meningkatnya tingkat kontaminasi meningkatkan resiko kesehatan bagi orang-orang yang menggunakan langkah-langkah perlu diambil untuk mengatasi pengaruh negatif musim kemarau terhadap penyediaan air bersih.

Baca Juga :   Penarikan Magang I dan III FTIK IAIM di SMPN 1 Sinjai

Pertama-tama, perlu dilakukan manajemen air yang lebih efisien dan berkelanjutan, termasuk pengelolaan sumber daya air dan upaya konservasi. Selain itu, investasi dalam teknologi penyediaan air bersih yang lebih efektif dan ramah lingkungan dapat membantu meningkatkan kapasitas produksi air saat musim kemarau. Perencanaan alokasi air yang bijaksana untuk kebutuhan domestik, pertanian dan industri akan membantu menjaga keseimbangan yang diperlukan selama musim kemarau. Penggunaan teknologi yang efisien seperti pengolahan air limbah yang canggih juga dapat menjadi solusi untuk mengoptimalkan konsumsi air.

Selanjutnya, perlu adanya kebijakan yang mendukung pengelolaan air yang berkelanjutan. Hal ini melibatkan koordinasi antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat untuk mengembangkan solusi yang dapat mengurangi dampak negatif musim kemarau pada penyediaan air bersih. Kampanye penyadaran masyarakat juga penting agar masyarakat dapat berperan aktif dalam mengurangi konsumsi air yang tidak perlu dan mempraktikkan perilaku konservasi air.

Dengan menghadapi tantangan musim kemarau secara proaktif, diharapkan penyediaan air bersih dapat tetap terjamin, bahkan dalam kondisi alam yang tidak menentu. Dalam jangka panjang, perlu dilakukan upaya berkelanjutan untuk menjaga ketersediaan air bersih melalui pelestarian sumber daya alam dan penerapan kebijakan yang mendukung pengelolaan air yang bijaksana. Diperlukan manajemen air yang efisien, investasi dalam infrastruktur penyediaan air, dan inovasi teknologi dalam pengelolaan air. Kesadaran masyarakat juga menjadi hal yang paling penting dalam hal menjaga kelestarian air, keberlanjutan sumber daya air juga menjadi kunci dalam menghadapi dampak musim kemarau terhadap penyediaan air bersih dari sumber air permukaan.

 

Penulis : Sohibul Riwai

Program Studi : Teknik Lingkungan Akademi Teknik Tirta Wiyata, Kota Magelang

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *