Manggarai Timur, exposetimur.com – Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai Timur tengah diterpa isu dugaan korupsi terkait pengadaan alat kesehatan dan sarana prasarana Rumah Sakit Pratama Watu Nggong. Temuan ini mencuat setelah Tim Investigasi Suaraburuh.com menemukan sejumlah ketidaksesuaian antara data laporan dengan bukti fisik di lapangan.
Dalam laporan investigasi tersebut, Direktur Utama RS Pratama Watu Nggong, Dr. Maria Figliana, memberikan keterangan yang diduga tidak konsisten. Saat dikonfirmasi oleh Exposetimur.com pada Rabu (18/9/2024), Dr. Maria awalnya menyatakan bahwa pengadaan gorden dilakukan pada tahun 2024. Namun, dalam keterangannya sebelumnya, ia menyebutkan bahwa pengadaan tersebut sebenarnya telah dilakukan pada tahun 2023, memicu kebingungan atas pernyataan yang berubah-ubah.
Tidak hanya itu, terdapat pula ketidaksesuaian terkait pengadaan tempat tidur pasien. Dr. Maria mengklaim adanya 50 unit tempat tidur yang tersedia, namun dalam keterangan sebelumnya, ia hanya menyebutkan 30 unit yang terpasang di ruang rawat inap. Fakta di lapangan justru menunjukkan adanya barang yang tidak ditemukan, sehingga menimbulkan kecurigaan akan pengadaan fiktif.
Data laporan dari tahun 2021 hingga 2023 juga mengungkap adanya pengadaan fiktif. Pada tahun 2021, tercatat pengadaan 35 unit tempat tidur dewasa dan 15 unit tempat tidur anak, meskipun jumlah barang yang sebenarnya lebih sedikit dari yang dilaporkan.
Total belanja aset RS Pratama Watu Nggong sejak 2021 hingga 2023 mencapai Rp16,1 miliar. Jumlah ini semakin memperkuat dugaan adanya indikasi mark-up dan laporan fiktif dalam pengadaan alkes dan sarpras rumah sakit tersebut.
Kasus ini menjadi perhatian publik di Manggarai Timur, terutama terkait transparansi pengelolaan anggaran di sektor kesehatan. Dugaan skandal ini diharapkan segera ditindaklanjuti oleh aparat penegak hukum guna memastikan kejelasan kasus dan menegakkan integritas dalam pengelolaan anggaran publik. (ev,s exp).