SINJAI,exposetimur.com – Pustu adalah pusat pelayanan kesehatan yang sejatinya memberikan kenyamanan dan suasanan yang sejuk dalam segala aspek dalam merangsang jiwa pasien untuk sehat, namun berbeda dengan Pustu Desa Bua yang terletak di Dusun Batang ini, dimana Pustu ini sudah ada sejak awal tahun 80an. Sejak berdirinya, Pustu ini sudah mengalami rehab pada era kepemimpinan Andi Rudianto Asapa,
namun demikian halaman dan akses masuk ke Pustu ini sangat memprihatinkan.
AR (40) yang ditemui jurnalis exposetimur Jum’at 7/6, menjelaskan “dari dulu begini terusji kondisinya halaman Pustu pak, mungkin lama kelamaan tangganya akan roboh akibat longsor apalagi kalau musim hujan, pagarnya saja mulai lagi roboh karena hanya kayu ambas yang ditancap kemudian dipasangi bambu, jadi kalau lama kena panas dan hujan akan lapuk dan akhirnya roboh lagi, mungkin istansi terkait yang membawahi ini lupa kalau ada Pustu di sini” Tegasnya.
“Selain itu akses masuk ke Pustu juga berlubang dan sangat licin pada musim hujan sehingga potensi membahayakan pasien yang datang berobat apalagi orang hami dan yangblanjut usia” pungkas AR
Di tempat terpisah, Bidan Pustu “Veronica Yundini saat dimintai keterangan terkait pelayanan terhadap pasien (bumil) yang konon sebagian tidak mau ke Pustu berobat dengan alasan tidak mampu menaiki tangga yang ada di halaman Pustu tersebut apalagi jika musim hujan, mereka hawatir akan tergelincir karena jalan licin. Menurutnya bahwa, dirinya rutin mengunjungi pasien bumil utamanya yang tidak datang di pustu untuk periksa
“kami yang datang ke rumah pasien untuk memberi pelayanan, terkadang kami kewalahan kalau bersamaan ada panggilannya untuk dilayani, sedang mereka tinggal di dusun yang berbeda, tapi Alhamdulillah mungkin karena sudah terbiasa sehingga kami tidak merasa bahwa ini adalah beban, kami tebtu sangat berharap adanya perhatian dari Pemerintah, semoga bisa dibenahi apa yang menjadi kekurangan di Pustu Bua ini, “harap VY.
(Lukman)