Menjemput Cahaya Rahmat, Bupati Luwu Timur Teguhkan Salat Berjamaah Bagi ASN

Bupati Luwu Timur, Ir. Irwan Bachri Syam, ST didampingi Wakil Bupati, Dra. Hj. Puspawati Husler

LUWU TIMUR, exposetimur.com – Pemerintahan baru Kabupaten Luwu Timur di bawah kepemimpinan Bupati Ir. Irwan Bachri Syam, ST dan Wakil Bupati Dra. Hj. Puspawati Husler langsung membuat gebrakan signifikan usai pelantikan. Salah satu langkah awal yang langsung diambil adalah penerbitan Surat Edaran terkait kewajiban salat berjamaah bagi seluruh pegawai laki-laki di lingkungan Pemerintah Daerah.

Gebrakan ini sekaligus menjadi tanda tangan pertama Bupati Bachri Syam atau yang akrab disapa Ibas sebagai komitmen mengawali roda pemerintahan dengan pendekatan spiritual yang kuat. Menurut Ibas, kewajiban ini bukan sekadar aturan normatif, melainkan bagian dari ikhtiar mempersiapkan masa depan Luwu Timur yang lebih sejahtera, seiring potensi sumber daya alam yang melimpah di wilayah ini.

“Sebanyak apa pun kekayaan alam yang kita miliki, tanpa turunnya rahmat Allah di daerah ini, maka akan sulit menciptakan kesejahteraan. Karena itu, saya ingin memulai pemerintahan ini dengan mengikat keberkahan dari langit, salah satunya melalui salat berjamaah,” tegas Ibas.

Absensi Salat Jadi Bahan Evaluasi Pegawai

Sebagai bentuk keseriusan, sistem pelaksanaan kewajiban salat berjamaah ini akan diintegrasikan dengan absensi kehadiran pegawai pada setiap waktu salat. Ibas menegaskan, absensi ini nantinya akan menjadi salah satu parameter dalam mengevaluasi kedisiplinan serta tingkat kepedulian pegawai terhadap perintah agama.

“Absensi salat berjamaah ini bukan sekadar catatan, tapi menjadi bahan evaluasi. Bisa jadi, ke depan, yang rajin ke masjid akan menjadi pertimbangan saat pengangkatan jabatan struktural. Sebaliknya, bagi yang sering absen tanpa alasan jelas, khususnya para kepala dinas, bisa menjadi catatan khusus dalam proses evaluasi jabatan,” terang Ibas kepada media ini.

Makmurkan Masjid, Makmurkan Daerah

Ibas menekankan bahwa kemajuan suatu daerah tidak hanya diukur dari kekayaan sumber daya alam, tetapi juga dari tingkat keberkahan yang diraih. Ia mencontohkan banyak daerah lain di Indonesia yang sumber daya alamnya terbatas, tetapi masyarakatnya makmur karena kedekatan spiritual, terutama dalam memakmurkan masjid.

“Alhamdulillah, Luwu Timur sudah dikaruniai kekayaan alam yang luar biasa. Sekarang saatnya kita menunjukkan rasa syukur, dengan menggantungkan harapan hanya kepada Allah SWT, salah satunya dengan memakmurkan masjid. Insya Allah, dengan rahmat-Nya, Luwu Timur akan lebih maju dan sejahtera,” pungkas Ibas. (ns/din).