Desa  

Tanpa Sosialisasi dan Singkronisasi Data, Undangan Pembagian Kartu KKS Dinilai Siluman

Pembagian kartu KKS
Syahrullah Syam Kepala Desa Kambuno Saat menperlihatkan undangan dan data terlampir penerima Kartu KKS, Senin (15/07/2019)

BULUKUMBA, exposetimur.com – Kepala Desa di Bulukumba merasa kaget dengan undangan untuk menghadirkan warga menerima kartu keluarga sejahterah (KKS) yang dilinainya secara tiba-tiba tanpa ada kordinasi sebelumnya, selain itu yang menjadi persoalan bagi Kepala Desa adalah tidak adanya data yang dimutahirkan dan banyak data lama yang masuk bahkan berada di Desa lain.

Kepala Desa Kambuno Syahrullah Syam yang dimintai keterangan di kediamannya oleh tim exposetimur.com  Senin 15 juni 2019 menilai undangan tersebut tidak melalui kordinasi sebelumnya sehingga data tidak kemudian bisa dicocokkan dengan fakta dilapangan. Ia mencontohkan data yang terlampir yang dikirim Ketua Tikor Bansos Pangan Bulukumba pertanggal 4 juli 2019, dimana jumlah data penerima KKS untuk Desa Kambuno 38 KK namun masih ada warga Desa Baruga Riattang yang berjuamlah 11 KK sehingga untuk Desa Kambuno tersisa 27 KK.

“Persoalan ini tidak ada sosialisasi tiba-tiba kami diundang membawa warga berdasarkan data terlampir, kita tidak tau rujukan data darimana dipake, ini kan kepala Desa yang akan mendapat sorotan masyarakat kalau begini” Pungkasnya.

Syahrullah menambahkan bahwa, setelah para Kepala Desa meributkan masalah undangan tersebut, ada pernyataan dari kordinator pendamping Kabupaten yang dikirim ke group Desa bahwa, “mereka sudah lama ingin melakukan sosialisasi namun keterbatasan anggaran” ucapnya menirukan chat whatsap yang dikirim salah satu Kepala Desa dari percakapan pribadinya dengan pendamping Kabupaten tersebut.

Yang menarik salah seorang Kepala Desa menulis diakun facebooknya bahwa, “Luar biasa, Setelah kemarin ribut-ribut masalah orang tua penerima bantuan siluman dinamakan BPNT (Bantuan Pangan Non Tunai) adalah Sitti Hawa semu, Heranku adami tauwa jadwal pembagian kartunya besok di Kecamatan secara mengejutkan bagi kami para Kepala Desa” Tulis akun Nasran Ma’rif.

Masih lanjut akun Nasran Ma’arif ” Saya katakan siluman, karena program ini nyaris tanpa ribut-ribut, tanpa sosialisasi, tanpa penyandingan data ke desa dan seterusnya, padahal ada data penerima sudah meninggal dunia dan ada yang sudah tergolong mampuh” Demikian tulisan Nasran yang diketahui sebagai Kepala Desa Balibo Kecamatan Gantarang.

Menurut para Kepala Desa bahwa, ini persolan akan membuat kepala Desa berbenturan dengan masyarakat yang yang merasa layak tetapi tidak mendapatkan bantuan sementra tidak ada singkronisasi data dari dan sosialisaai sebelum mendapat undangan untuk menerima kartu KKS tersebut.

Lap: TIM Redaksi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *