News  

Kepala Lingkungan Lembang Saukang Diduga Main Mata Dengan Ketua Kelompok Pada Pembangunan Jalan Appolonnge, Benarkah?

Tampak lokasi Pekerjaan proyek Jalan Appolongge, Kelurahan Mannati yang di sorot.

SINJAI, EXPOSETIMUR.COM – 
Diduga kepala lingkungan Lembang saukang kelurahan Mannanti bermain mata dengan Ketua kelompok dalam mengelola pekerjaan pembangunan di jalan Appolonnge Lingkungan Lembang Saukang, Kelurahan Mannanti, kecamatan Tellulimpoe.

Informasi yang dihimpun tim work media exposetimur.com Sabtu,( 7/9/19) dari salah seorang buruh yang enggan dipublis namanya mengutarakan kekesalannya terhadap oknum Kepala Lingkungan yang terlibat dalam pengelolaan pengecoran jalan lingkungan ini, pasalnya dia dan temannya dimarahi ketika menggunakan banyak semen sehingga salah satu dari mereka memilih berhenti bekerja, hal tersebut terjadi saat dirinya sedang mengambil sedikit semen kemudian mengolesi bagian atas jalan yang sudah dicor guna untuk memaximalkan kualitas cor tersebut, namun tiba tiba dirinya dilarang oleh oknum Kepala Lingkungan yang ikut bekerja dan mengawasi mereka” ungkapnya.

Tidak hanya melarang menggunakan banyak semen oknum Kepala Lingkungan tersebut melakukan penggalian pada pinggir jalan yang akan dipasangi lesplan sehingga terjadi markdown volume pembangunan sebab jika diukur dari pinggirnya sudah tentu memenuhi juknis akan tetapi ditengahnya sangat tipis apalagi tanah galian pinggir digunakan menimbun tengahnya, “sangat disayangkan seharusnya pak Kepala Lingkungan lebih mengutamakan kualitas sebab ini adalah wilayah Pemerintahannya, apalagi kalau dihitung dari anggaran yang tertulis pada papan proyek sangat banyak selisih apalagi upah kerja kami hanya diberikan 10 juta rupiah dibagi rata termasuk di dalamnya kepala lingkungan dan ketua kelompok “bebernya.

Di tempat terpisah W.Y (40) menyampaikan keluhannya atas upah yang disepakati Ketua Kelompok dengan pihak Pemerintah Kelurahan, yakni 10 juta rupiah ditambah 3 juta untuk sewa molen
“Ini kan swakelola kenapa harus diputuskan sekian sekian, padahal kalau mau dihitung selisih dari pagu anggaran dan belanja material yang digunakan sangat jauh selisihnya dimana anggaran yang tertulis di papan proyek sebesar 92 juta lebih sedangkan material/bahan yang dipakai hanya sekitar 60 jutaan apalagi semen yang digunakan kebanyakan semen 40kg saja “kesal WU.

Sementara itu Ambo, Kepala Lingkungan Lembang Saukang saat dikonfirmasi menampik kalau dirinya yang mengelola pekerjaan tersebut “saya hanya bekerja dan saya tidak tau berapa upahnya, yang penting kita bekerja saja karena ditempat lain seperti di Lingkungan Pakkita tidak adaji yang menuntut upah ” ucap Ambo dengan ekspresi acuh.

[Lap. ISHAR_TIM_red]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *