MAJENE, exposetimur.com|Suhu politik di Kabupaten Majene, Provinsi Sulawesi Barat, semakin memanas seiring kepastian bahwa Pilkada 2024 hanya akan diikuti oleh dua pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati.
Pasangan petahana, Bupati Andi Achmad Syukri (AST), kini menghadapi lawan berat—wakilnya sendiri yang juga putra dari H. Kalma Katta, tokoh berpengaruh di Majene yang dikenal sebagai mantan Bupati dua periode.
H. Kalma Katta bukanlah nama asing di percaturan politik Majene. Selain dikenal sebagai figur kharismatik, ia memiliki sejarah panjang dalam dunia politik Majene, termasuk keberhasilannya menumbangkan petahana di masa lalu. Sosoknya yang dihormati di tengah masyarakat, membuatnya menjadi salah satu aktor kunci dalam setiap Pilkada di wilayah tersebut.
Keberhasilan Andi Achmad Syukri pada Pilkada 2020 lalu, tak lepas dari strategi H. Kalma Katta yang memutuskan untuk menarik putranya, Arismunandar, dari ASN dan memasangkannya dengan AST. Taktik ini terbukti sukses, mengantarkan AST ke kursi Bupati.
Namun, keadaan kini berubah. AST harus menghadapi lawan yang tak lain adalah Arismunandar, putra dari mentornya sendiri. Berbeda jalan, AST memilih berpasangan dengan Andi Rita Bashroe (ARB), yang merupakan kerabat dekatnya, sementara Arismunandar menggandeng Adi Ahsan, mantan Wakil Ketua DPRD Majene, sebagai pendampingnya.
Pilkada 2024 di Majene menarik perhatian besar, baik dari kalangan praktisi politik maupun masyarakat luas. Pertanyaan besar yang muncul adalah, apakah AST mampu mempertahankan tahtanya, atau justru akan takluk di tangan mantan mentornya yang kini menjadi lawan.
Siang ini, pasangan Arismunandar – Adi Ahsan, yang mengusung akronim AMANAH, telah resmi mendaftar ke KPU Majene. Mereka didampingi oleh sejumlah partai politik pengusung dan pendukung, serta diiringi ribuan simpatisan dan relawan yang memberikan dukungan penuh.
Perkembangan politik ini menjadi sorotan utama dan diprediksi akan menentukan arah masa depan Kabupaten Majene dalam lima tahun ke depan. (sn/red)