Luwu Timur, exposetimur.com – Momen haru dan penuh makna terjadi usai pelaksanaan Upacara Hari Lahir Pancasila di Lapangan Pendidikan, Desa Puncak Indah, Kecamatan Malili, pada Senin pagi (02/06/2025). Selain menjadi ajang penyerahan Surat Keputusan (SK) pengangkatan CPNS dan PPPK Tahap I Tahun 2024, upacara tersebut menjadi panggung penghormatan bagi sosok inspiratif, Evi Nurjanah.
Bupati Luwu Timur, H. Irwan Bachri Syam, didampingi Wakil Bupati, Hj. Puspawati Husler, secara simbolis menyerahkan SK kepada para ASN baru. Namun sorotan utama justru tertuju pada Evi, seorang PPPK Kementerian Agama yang tetap mengabdi meski mengalami kelumpuhan total.
Dalam amanatnya, Bupati Irwan mengajak seluruh aparatur sipil negara menjadikan Evi sebagai contoh nyata dedikasi dan semangat pengabdian tanpa batas.
“Tidak ada alasan untuk bermalas-malasan dalam bekerja. Lihatlah semangat Bu Evi dan suaminya. Mereka adalah teladan bagi kita semua. Ketekunan, kesabaran, dan tanggung jawab mereka adalah inspirasi yang luar biasa,” tegas Irwan di hadapan ratusan ASN peserta upacara.
Sebagai bentuk empati dan dukungan moral, Bupati Irwan menyerahkan satu unit kursi roda kepada Evi Nurjanah untuk mempermudah mobilitasnya dalam bekerja. Tak hanya itu, bantuan sebesar Rp30 juta juga diserahkan guna mendukung penyelesaian pembangunan rumah Evi yang saat ini masih dalam proses pengerjaan.
Diketahui, Evi adalah warga Desa Solo, Kecamatan Angkona, yang telah mengabdi selama 10 tahun sebagai tenaga honorer di Kantor Urusan Agama (KUA) Angkona. Ia dinyatakan lulus sebagai PPPK dalam formasi Kemenag tahun 2024. Namun di balik keberhasilannya, tersimpan kisah perjuangan yang menggetarkan hati.
Kelumpuhan yang dialaminya terjadi akibat pendarahan hebat setelah proses persalinan anak kedua. Sejak saat itu, Evi harus mengandalkan bantuan penuh dari sang suami, Fadly, yang setia mendampingi, mengantar, dan bahkan menggendongnya dari motor hingga ke ruang kerja setiap hari.
Meski begitu, semangat Evi tidak pernah luntur. Ia tetap menjalankan tugas administratif di KUA Angkona dengan penuh tanggung jawab. Bahkan dalam kondisi terbatas, Evi justru menjadi penyemangat bagi rekan-rekannya.
“Semangat Bu Evi membuktikan bahwa keterbatasan bukan alasan untuk menyerah. Pengabdian yang lahir dari hati adalah kekuatan yang sesungguhnya. Pemerintah daerah akan selalu hadir untuk mendukung perjuangan seperti ini,” ungkap Bupati Irwan.
Evi dan suaminya tak kuasa menahan haru atas perhatian yang diberikan oleh pemerintah daerah. Bantuan tersebut menjadi bukti nyata bahwa dedikasi yang tulus tidak akan pernah luput dari perhatian. (rhj/ikp-humas/kominfo-sp)