Mengenal Sosok Tomy Satria: Inspirasi Kilau Aktivisme dan Optimisme Pemuda Pelosok Desa

Foto Saat Tomy Satria Yulianto menghadiri Anniversary Karang Taruna Aru Patulung (KTAP) di Desa Barugariattang pada Minggu, 8 April 2018, di Permandian Alam Wae Paccingge,(dok tim)

Bulukumba, exposetimur.com – Tomy Satria Yulianto, mantan Wakil Bupati Bulukumba yang menjabat bersama almarhum Andi Sukri A. Sappewali, periode 2015-2020, tetap diingat sebagai figur yang tak lekang oleh waktu. Sosoknya begitu berkesan, terutama bagi para pemuda yang mengenalnya secara dekat. Bahkan mereka yang tak pernah berinteraksi langsung dengan Tomy, tak bisa memungkiri kepeduliannya terhadap pergerakan aktivisme pemuda hingga pelosok desa, meskipun ia sering kali dilupakan. Selama masa jabatannya sebagai Wakil Bupati, Tomy dikenal sederhana dan selalu responsif terhadap harapan serta aspirasi generasi muda.

Salah satu momen yang menegaskan kedekatannya dengan pemuda terjadi pada perayaan Anniversary Karang Taruna Arung Patulung (KTAP) di Desa Barugariattang. Acara yang diisi dengan kampanye “Generasi Anti Narkoba dan Seks Bebas” ini berlangsung pada Minggu, 8 April 2018, di Permandian Alam Wae Paccingge, Dusun Mallenreng, Kecamatan Bulukumpa. Dengan konsep sederhana dan diiringi musik hiburan, acara tersebut dihadiri ratusan warga desa dan undangan dari luar.

Menariknya, Tomy Satria hadir hanya bermodalkan undangan yang dikirim melalui pesan WhatsApp. Ketika ditanya apakah ia memiliki waktu di tengah hari libur, dengan harapan bisa beristirahat, Tomy hanya menjawab, “Tidak usah, Dinda, kirim saja lokasi acaranya.” Sesuai janjinya, Tomy benar-benar datang bersama rombongan, menunjukkan komitmen serta kedekatannya dengan masyarakat, khususnya kalangan pemuda.

Ika, mantan pengurus Karang Taruna Aru Patulung, mengenang Tomy sebagai sumber inspirasi lahirnya kilau aktivisme dan optimisme pemuda. Baginya, Tomy adalah sosok seperti ayah yang peduli dengan anak-anaknya. Pemuda di desa tersebut tidak pernah merasa yatim dari perhatian pemerintah karena kehadiran Tomy.

Sejak pertama kali Karang Taruna digagas oleh almarhum Multazam, Desa Barugariattang mulai hidup dengan berbagai kegiatan pemuda yang berkolaborasi bersama pemerintah. Kehidupan desa tersebut terasa lebih dinamis berkat dukungan Tomy. Namun, setelah kepergian Multazam, kegiatan pemuda mulai meredup, meski tak sepenuhnya padam.

Ika berharap agar kilau semangat pemuda dapat kembali bersinar dengan lahirnya pemimpin-pemimpin seperti Tomy Satria Yulianto, yang tidak hanya hadir untuk memberi dukungan moral, tetapi juga memberikan bantuan anggaran bagi setiap kegiatan yang terlaksana.

Tomy Satria tidak hanya dikenal sebagai pemimpin yang sederhana dan responsif, tetapi juga sebagai sosok yang mampu menggerakkan pemuda di desa-desa pelosok. Dukungan dan perhatiannya menjadi inspirasi bagi banyak orang, terutama generasi muda yang berharap dapat melihat lahirnya pemimpin-pemimpin dengan semangat yang sama di masa mendatang. [sa].

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *