MAJENE, exposetimur.com – Debat kedua Pilkada Majene 2024 menjadi sorotan publik setelah pasangan calon nomor urut 2, AST-Rita, memberikan penjelasan terkait stunting yang dinilai membingungkan. Dalam salah satu segmen debat, AST menyampaikan bahwa stunting di Majene saat ini berada di peringkat ketiga, naik dari posisi sebelumnya yang berada di peringkat terendah. Namun, ia juga menambahkan bahwa ke depan akan berupaya “menaikkan peringkat stunting ke peringkat kedua,” pernyataan yang memicu berbagai interpretasi dari publik.
AST menjelaskan bahwa sebelumnya Majene berada di peringkat terendah dalam isu stunting, namun melalui berbagai upaya, berhasil naik ke posisi ketiga. Pernyataan ini disampaikan sebagai capaian positif selama masa jabatannya. Namun, pernyataan selanjutnya yang menyebutkan akan berupaya “menaikkan angka stunting ke posisi kedua” menuai kritik.
Banyak pihak menilai pernyataan tersebut tidak konsisten dan kurang tenang dalam penyampaiannya. Padahal, publik mengharapkan penjelasan yang lebih terfokus pada penurunan angka stunting, bukan peringkat (menaikkan).
“Pernyataan seperti ini harusnya lebih berhati-hati. Jika benar ada perbaikan dari posisi terendah ke peringkat ketiga, itu harus dijelaskan sebagai capaian positif, kan justru angka terendah stunting itu yang di harapkan, tetapi justru dalam penjelasannya mengatakan berhasil menaikkan ke posisi ketiga. Disini lain , ia juga berencana untuk meningkatkan angka stunting ke posisi kedua. Jadi kami masyarakat menilai penjelasan AST itu kondisi stunting sebelumnya di ring terbawa dia naikkan menjadi posisi ke tiga dan baru berencana lagi turunkan ke ring kedua” Ujar salah satu masyarakat usai debat.
Sorotan pada Pemahaman Isu Stunting
Stunting adalah masalah serius yang mencerminkan kurangnya gizi kronis pada anak. Upaya pemerintah daerah seharusnya difokuskan pada penurunan angka stunting, bukan pada bagaimana peringkat tersebut naik. Pernyataan AST yang dianggap kurang tepat dinilai mengindikasikan kurangnya kesiapan dalam menjelaskan langkah strategis mereka di bidang kesehatan.
Sebagian masyarakat menyebut, pernyataan tersebut menunjukkan ketegangan AST selama debat sehingga pesan yang ingin disampaikan tidak tersampaikan dengan baik. “Ini soal komunikasi. Publik butuh pemimpin yang bisa menjelaskan strategi secara terarah dan tidak membingungkan,” kata warga lagi.
Perbandingan dengan Paslon Lain
Dalam debat yang sama, pasangan Arismunandar-Adi Ahsan menekankan pentingnya penurunan angka stunting melalui program-program terukur, seperti edukasi gizi, akses layanan kesehatan yang merata, dan kolaborasi lintas sektor. Pendekatan ini dianggap lebih menjanjikan karena fokus pada solusi langsung yang berdampak nyata pada penurunan stunting.
Pentingnya Kepemimpinan yang Tegas dan Terarah
Debat kedua Pilkada Majene ini memberikan pelajaran penting bahwa komunikasi yang jelas dan konsisten sangat diperlukan dalam menyampaikan program dan visi-misi. Publik berharap agar pemimpin yang terpilih mampu menyampaikan solusi yang konkret dan fokus pada perbaikan angka stunting secara signifikan, bukan pada peringkat semata. (sn/red).