SINJAI – Sebanyak 150 sak semen merek Rajawali (netto 40 KG) ditemukan mengeras alias membatu di lokasi rencana pembangunan jalan tani di RT 2 Dusun Bontang, Desa Sukamaju, Kecamatan Tellulimpoe, Kabupaten Sinjai.
Pantauan langsung Exposetimur, Kamis (28/08/2025), semen yang sudah tidak layak pakai itu terbagi di dua titik: sekitar 20 sak di teras rumah warga, sementara sisanya 130 sak menumpuk di lokasi proyek bersama material pasir dan koral. Mirisnya, kondisi ini telah berlangsung sejak empat bulan lalu atau sekitar April 2025.
Menurut keterangan Wakil Ketua BPD Desa Sukamaju, Usman Majid, semen tersebut pertama kali diangkut ke lokasi sekitar April. Namun, hingga kini tidak ada tanda-tanda pengerjaan. Padahal, ia sudah beberapa kali menyampaikan persoalan ini ke perangkat desa, bahkan langsung ke Kepala Desa Sukamaju.
“Setelah seminggu material masuk, saya cek ke lokasi, ternyata belum ada aktivitas. Saya sampaikan ke salah satu kaur, jawabannya katanya akan mulai hari Rabu. Tapi sampai sekarang, sudah bulan keempat, tetap tidak ada pekerjaan. Semen sudah membatu, tidak bisa dipakai lagi. Kalau dipaksakan, pasti merusak kualitas pengecoran,” tegas Usman.
Ia menilai hal ini sebagai bentuk pembiaran yang merugikan negara dan masyarakat. Terlebih, anggaran pembangunan jalan tani bersumber dari uang negara.
“Ini jelas-jelas pemborosan. Semen tidak bisa dipakai lagi, jadi harus diganti. Sebagai BPD, setiap kali masyarakat menanyakan, saya sampaikan ke kepala desa, dan mendapatkan jawaban soal semen akan diganti, namun ini bukan sekedar soal semen tetapi tentang tanggung jawab pelayanan dan keseriusan program pembangunan. Kesan yang muncul, seakan pemerintah desa tidak peduli,” lanjutnya dengan nada kecewa.
Usman juga meminta agar kepala desa segera mengambil tindakan, termasuk mengganti pelaksana yang sebelumnya ditunjuk, jika memang tidak mampu menyelesaikan pekerjaan.
“Saya minta ini jadi perhatian serius. Jangan sampai anggaran habis, tapi pembangunan jalan tani tidak jelas. Ini menyangkut hak masyarakat,” tutupnya.
Hingga berita ini diturunkan, Kepala Desa Sukamaju belum memberikan keterangan terkait molornya pelaksanaan proyek jalan tani tersebut. (Red)