Kemenag Bulukumba Menaggapi Komentar Kepala MA YPPI Sapobonto

Kepala Kementerian Agama Kab.Bulukumba, Muh. Ali Yafied | Fhoto: fb

BULUKUMBA, EXPOSETIMUR.COM _ Permasalah yang terjadi antara Siswa  dan Kepala Sekolah MA YPPI Sapobonto yang ramai diperbincangkan di sosial media, mendapat tanggapan dari Kemenang Bulukumba. Dimana kekisruhan ini berawal dari Status facebook Riswan (Siswa) yang menulis “iuran-iuran sekolah dengan berbagai macam modus,di mulai dari pembayaran komite sekolah,pembangunan Wc,sumbangan,dan berbagai modus lainnya.”Kepada dinas terkait apakah hal ini di benarkan dalam undang-undang (UU) ataukah memang ada regulasi yang mengatur hal tersebut???

Kemudian ditanggapi oleh Kepala MA YPPI Sapobonto yang menggunakan akun facebook @Drs Miskin dengan komentar “kalau tidak mau keluar dana untuk pendidikan, solusinya out”

Menanggapi kejadian tersebut, Kepala Kementrian Agama Kab.Bulukumba saat dikonfiramsi via telepon,  Kamis, 23 Januari 2020, sekitar pukul 11.23 menuturkan bahwa sangat menyayangkan statment yang di lontarkan Kepala Madrasah tersebut “Dia ASN dari Kemenag, tidak sepantasnya mengatakan hal seperti itu” Ujarnya.

Muh Ali Yafied, juga menyampaikan bahwa, operasional sekolah telah di gelontorkan dana dari kemanag untuk dana bos “tidak di benarkan bahwa ASN meminta biaya kepada murid, itu haknya yayasan” terangnya.

Riswan (Siswa MA YPPI Sapobonto) menegaskan kembali bahwa dirinya hanya memeprtanyakan aturan tersebut tanpa menyebut nama sekolah.
“Awalnya saya cuma mau tahu apa ada regulasi atau Undang Undang yang mengatur mewajibkan kita untuk memungut dana di murid ataupun orang tua murid, namun pak kepsek berkomentar seperti itu”

Riswan juga menyampaikan bahwa, dia di mintai dana oleh kepala sekolah secara langsung senilai Rp. 240.000 untuk bantu-bantu pembangunan gedung yang masuk ke kas komite dan selajutnya di mintai dana senilai 500.000 untuk biaya penammatan.

Kekisruhan semakin diperparah dengan percakapan group Kelas XII Ipa, diakui Riswan,  Salah satu oknum guru yang menyampaikan kalimat  “Sebego2x riswan… tetap tau yang di maksud itu kau. Hati2ko… nnti besok ada fotomu terpampang nyata di tribun timur”, Sehingga riswan mengaku hari ini takut untuk datang ke sekolahnya.

Baca Juga :   Peduli Dunia Pendidikan, Pemkab Majene Siapkan 4 Bus Sekolah Baru

Hal ini membuat Dhadang Dermawan kembali angkat bicara yang mengecam tindakan oknum gurut tersebut.
“Saya akan dampingi adik cuang untuk melapor ke pihak berwajib dan akan meminta kepada Kemanag Bulukumba untuk turun tangan menyelesaikan permasalahan ini” Pungkas Sam Prakoso, sapaan akrabnya.

Sebelumnya, Dalam perdebatan sosial media yang kemudian dikomentari salah satu tenaga Operator mengatakan “jadi begini, dana yang diminta ke siswa di khususkan kelas 12 yang dipergunakan untuk ujian, penamatan dann ijazah. Kami dari pihak sekolah juga tidak serta merta meminta tanpa ada persetujuan dari orang tua siswa, jadi saya kira ini sifatnya sukarela” Tulis Adhy Dodet, yang kemudian diperjelas exposetimur lewat pesan pribadinya. Hal tersebut untuk memastikan dan meminta kalrifiaksi atas kebenaran komentarnya, karena hanpone Kepala sekolah yang coba di hubungi sedang tidak aktif.  Sumber Adhy kemudian mengakui pernyataan tersebut, dan mengatakan, apa yang disampikan Riswan tidak benar.

“iniji yang bisa saya sampikan kanda, tidak bisaka terllu jauh berkomentar, intinya, menurut kami, sudah ada penyampian kepada orang tua siswa terkait dana tersebut” Ujar Adhy.

Adhy juga mengatakan bahwa, pihaknya (MA YPPI Sapobonto red), sudah mendapat panggilan dari Kemenag untuk menghadap hari Jumat besok.

(Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *