RSUD Cileungsi Bogor Diduga Terelantarkan Penanganan Pasien, Ini kata Kelurga pasien

Foto tangan pasien yang kecelkaaan dijalan.

Bogor, Exposetimur.com _ Seorang warga Bogor harus kehilangan empat jari tanganya setelah sekitar Pukul 09.30 pagi telah terjadi ketidaksengajaan yang mengakibatkan 4 jari tangan kirinya harus terpotong saat mengoperasikan mesin giling daging. Korban bernama Amran S. Harahap mengalami musibah tersebut di rumahnya di Dusun Tinggar Jaya, Desa Sukaharja Kecamatan Sukamakmur, Kabupaten Bogor, Ahad (05/06/2021).

Selang beberapa saat pasca kejadian, korban kemudian dilarikan ke Puskesmas Pasir Peutey, namun oleh Puskesmas tidak mampu ditangani sehingga di bawa ke RSUD Cileungsi Kabupaten Bogor dan tiba di UGD RSUD Pukul 12.00. Korban kemudian langsung di tangani oleh Dokter jaga UGD. Karena luka yang cukup parah, sehingga akan dilakukan tindakan operasi yang rencanannya pagi tadi, Minggu 06 Juni 202, Keluarga korban pun sudah membuat surat persetujuan tindakan operasi tersebut.

Dari informasi yang dihimpun bahwa pagi tadi jadwal operasi korban tiba-tiba di batalkan dengan alasan Dokter yang menangani ada keperluan mendadak dan akan ditunda keeseokan harinya, Senin (06/06/2021) sekitar Pukul 10.00 Wib.

Hal ini membuat keluarga pasien tidak bisa menerima karena kondisi jari tangan yang sudah hancur dan putus.

“Saya atas nama keluarga melakukan protes keras atas penundaan operasi ini, mengingat kondisi korban sudah sangat lemah dan faktor psikologis yang berat, tapi dokter Ian dan Dokter Nadia pada saat itu mengatakan bahwa itu sudah sesuai prosedur RSUD dan bisa ditunda besok, karena menurut mereka jari tangan yang hancur itu bukan kedaruratan dan mengancam nyawa, sehingga masih bisa ditunda sampai senin pagi” Beber Hotman Siregar, SH.

“Tentu kami dari pihak keluarga tidak bisa menerima alasan ini, mengingat kondisi pasien yang sudah menahan rasa nyeri hebat dan psikologis yang parah dan dikhawatirkan infeksi” Lanjut Hotman.

Hotman Siregar, SH menambahkan bahwa, akibat lambatnya tindakan tersebut, tentunya sebagai aktivis LSM dan aktivis hukum serta praktisi media, melakukan complain dan berdebat keras dengan Dokter Ian dan Dokter Nadia, dan saya melaporkan ke rekan media untuk ikut mempertanyakan ketidakjelasan alasan mereka (tim dokter red).

” Setelah saya berdebat cukup alot dengan berbagai argumen, ternyata sekira jam 16.00 Wib saya diberitahukan bahwa, mereka bisa melakukan operasi pada Pukul 18.15 Wib. Alhamdulillah, ternyata mereka telah melakukan operasi pada pukul 18.15 Wib sesuai yang dijadwalkan” jelasnya.

” Untuk itu kepada seluruh kawan media, LSM dan kawan2 LBH saya ucapkan terimakasih atas dukungan nya dan saat ini kami pihak keluarga untuk sementara menganggap keluhan kami terjawab, walaupun penuh perjuangan dipenuhi rasa kecewa atas pelayanan RSUD Cileungsi” Kunci Hotman.

(Rils/event)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *