KPK Periksa Kadis Kesehatan Manggarai Timur Terkait Dugaan Korupsi Pengadaan Alat Deteksi Stunting

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai Timur, dr. Surip Tintin

MANGGARAI TIMUR, exposetimur.com – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan pemeriksaan terhadap Dr. Surip Tintin, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), pada Rabu, 16 Oktober 2024. Pemeriksaan ini terkait dugaan korupsi dalam pengadaan antropometri kit, sebuah alat yang digunakan untuk mendeteksi stunting pada anak-anak, untuk periode anggaran 2022-2023 di lingkungan Kementerian Kesehatan.

Antropometri kit merupakan perangkat penting dalam upaya penanganan stunting, dengan fungsi mengukur berat badan, panjang tubuh, tinggi badan, serta lingkar lengan atas dan kepala anak. Pemeriksaan berlangsung di Polresta Kupang, di mana KPK meminta Dr. Surip Tintin untuk menyerahkan sejumlah dokumen terkait proyek tersebut.

Dokumen yang diminta KPK antara lain:

Fotokopi SK PNS dan SK Jabatan Dr. Surip Tintin

Fotokopi surat usulan pengadaan Antropometri Kit tahun anggaran 2022-2023 dan dokumen pendukung lainnya

Fotokopi surat pesanan/pembelian, Berita Acara Serah Terima, dan dokumen pengadaan Antropometri Kit 2022-2023

Rekapitulasi distribusi dan kondisi Antropometri Kit di berbagai fasilitas kesehatan di Manggarai Timur.

Kasus ini mencuat seiring dugaan penyimpangan dalam pengadaan alat tersebut. Dinas Kesehatan Manggarai Timur sebelumnya mengalokasikan anggaran sebesar Rp702.900.000 pada 2019 dan Rp806.205.000 pada 2020 untuk pengadaan antropometri kit, dengan PT CML Metro Medika sebagai penyedia barang selama dua tahun berturut-turut. Hingga kini, belum ada informasi pasti mengenai keterlibatan langsung Dr. Surip Tintin dalam kasus dugaan korupsi ini.

Pengembangan Kasus Ditunggu

Hasil pemeriksaan dan tindak lanjut dari KPK sangat dinantikan oleh publik, terutama mengingat pentingnya program pencegahan stunting di Indonesia. Upaya hukum terhadap dugaan penyimpangan anggaran yang semestinya digunakan untuk kesehatan anak-anak ini menjadi perhatian serius, mengingat dampak jangka panjang yang dapat ditimbulkan.

Penulis: Eventus
Editor: Tim Redaksi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *