Gerakan Pangan Murah Serentak, Pemkab Luwu Timur Pastikan Harga Bahan Pokok Tetap Terjangkau

Dok Kominfo-sp

Luwu Timur, — Upaya menjaga kestabilan harga bahan pokok di tengah fluktuasi pasar terus dilakukan Pemerintah Kabupaten Luwu Timur. Senin (13/10/2025), Pemkab Lutim bersama Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan melaksanakan Gerakan Pangan Murah (GPM) Serentak se-Sulsel yang digelar dalam rangka memperingati HUT Provinsi Sulsel ke-365.

Kegiatan yang dipusatkan di halaman Kantor Cabang Dinas Pendidikan Wilayah XII Malili ini dihadiri langsung oleh Bupati Luwu Timur, Irwan Bachri Syam, didampingi Ketua TP PKK dr. Ani Nurbani Irwan. Turut hadir unsur Forkopimda, para kepala OPD, perwakilan TNI–Polri, serta berbagai elemen masyarakat.

Melalui kegiatan ini, pemerintah daerah ingin memastikan masyarakat tetap dapat memperoleh kebutuhan pokok dengan harga yang stabil dan terjangkau. Gerakan ini juga menjadi bentuk nyata kepedulian pemerintah terhadap daya beli masyarakat di tengah situasi ekonomi yang dinamis.

“Gerakan pangan murah ini bukan sekadar kegiatan seremonial, tapi langkah nyata agar masyarakat bisa mendapatkan bahan pangan berkualitas dengan harga terjangkau,” ujar Bupati Irwan di sela-sela kegiatan.

Ia menegaskan, kegiatan GPM diharapkan mampu menjadi solusi konkret dalam menjaga ketersediaan pasokan pangan, sekaligus menekan potensi inflasi daerah akibat kenaikan harga pada komoditas strategis seperti beras, gula, minyak goreng, dan telur.

“Yang paling penting, masyarakat tidak kesulitan mendapatkan bahan pokok, dan harga di pasaran tetap terkendali,” tambahnya.

Kegiatan GPM ini terlaksana berkat kolaborasi antara Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Sulawesi Selatan dan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Luwu Timur. Masyarakat yang hadir pun terlihat antusias memanfaatkan kesempatan ini untuk membeli bahan kebutuhan pokok dengan harga lebih murah dibandingkan pasar tradisional.

Gerakan pangan murah ini menjadi wujud sinergi pemerintah dalam menjaga ketahanan pangan daerah sekaligus membantu masyarakat menghadapi tekanan harga di tingkat bawah.(rils/Kominfo-sp )

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *