PUISI  

Untukmu Aku Bermimpi, Kecewamu Adalah Matiku

Ir. Abd Rajab setia menemani Ibunda
Ir. Abd Rajab setia menemani Ibunda tercinta

Dalam kandungan selama sembilan bulan ,aku diselimuti ari-ari dalam kegelapan, tak ada setitik cahaya selain cinta kasih ibunda.

Atas cahaya sang ibunda seketika itu Kuisap jari-jemari, layaknya kunikmati isi surga,tak ada satupun keraguan yang dapat meruntuhkan keyakinan.

Hingga tiba saatnya, cerahnya dunia menyambut, suara tagis haru yang keluar dari rahang dan rongga mulut tanpa ada rasa ragu, karena aku tahu ada perempuan tangguh yang menjaga ku.

Aku Bayi yang tadinya diselimuti ari-ari kini di bentengi ribuan malaikat utusan surga,tuhan pun telah aku kenali, sumpah kepatuhan atas nama sang pencipta tanpa takaran,meski hanya tangis yang dapat terurai dalam pengakuan.

Bisikan ditelinga terdengar sayup , nadanya bak rintihan gerimis, detak jantung dan nadi mengiringi, sentuhan kelembutan perempuan tangguh mengelus wajah menitip harapan, agar dahi/jidak selalu aku letakkan serata dengan telapak kaki, 5 kali sehari semalam wajib aku ulangi sepanjang hidupku.

Meski ibadah ku belum tentu diterima namun dasarnya aku membutuhkan tuhan, itulah pengakuan yang sesungguhnya.

Sang ibunda lalu, tersenyum menatap penuh harapan, suara hatinya melukiskan masa depan yang di amanahkan tuhan sang pencipta.

Ibuku menuturkan kata lewat sentuhan nan lembut ,kelak nanti anakku berbakti kepada ku, kelak nanti anakku menghormati ku, tanpa melupakan Tuhan.

Anakku,jika Kelak engkau tumbuh dewasa,ibumu tidak memerlukan ,engkau mengingat,dan membalas jasa-jasa ku, karena itu tanggung jawabku.

Yang aku harapkan jangan letakkan kesombongan mu,diatas jidakmu, sejatinya apa yang engkau Sombongkan nilainya lebih rendah posisinya dibandingkan alas telapak kaki.

Satu tetes air mata memaknai ucapan ibuku ,akupun berjanji disaksikan tangis, kutak ingin ada tetesan air mata yang kedua,. cukup lautan memerihkan mataku, bukan kelopak mata ibu.

Selain pesan moral ibu, Ayahanda pun hadir mengumandangkan adzan , lantunannya menembus langit tujuh lapis tanpa merobek daun telinga, lantunannya menembus tujuh samudera tanpa merusak gendang telinga.

Baca Juga :   Kabar dimalam senin

Detik demi detik ,siang malam telah banyak aku lewati bersama cinta kasih kedua orang tua ,Atas kuasa Tuhan.

Seiring waktu,tangisan tak asing bagiku,canda tawa, sedih ,sendu gurau ,aku dapat merasakan bedanya, karena warna pelangi tak dapat menipu kedua bola mataku.

“KARENA DI MATA IBU DAN AYAH HANYA ADA DUA WARNA ,ADANYA HITAM DAN PUTIH”.

Ribuan wujud bersayap menyerupai malaikat, hinggapi hari-hariku, menggoda dan mengajak aku untuk terbang mengelilingi angkasa.

Tersadar atas pesan ibunda tercinta , Jidak /dahi telah aku janjikan untuk aku letakkan sejajar dengan telapak kaki.

Jika aku terbang mengelilingi angkasa lalu dimana letak kehormatan ibunda Dimata tuhan.hakikanya aku bukan pengukir sejarah melainkan aku titipan Tuhan yang diharapkan berbakti, dan menghormati kedudukan ibu dan ayahku.

“Simpel”lebih baik keliling angkasa hanya jadi sebuah mimpi, kebanding kehormatan perempuan tangguh terkoyak dan aku khianati dimata Tuhanku, karena kecewa Ibu/ayah adalah matiku.

Tak ada pencapaian bakti jasa anak seharga pengorbanan IBU.

Begitu jua,meski kedua tangan anakmu ini, mampu menyulap lautan jadi daratan, tidak ada artinya, dibanding suara ayah yang mampu menembus tujuh lapis langit dan samudera tanpa merusak Gendang telinga dan harapan anak-anak mu.

Untuk itu, aku ulangi sekali lagi, sebagai wujud pucuk penghormatan kepada ibu dan ayah.

Aku memilih mengatakan tanpa besuara, karena yang berhak bersuara adalah sang ayah dan ibu.

Untukmu aku bermimpi, namun kecewamu adalah matiku.

Sekilas tumpukan kesalahan,level gudang tak lagi mampu menampungnya, sejak kecil hingga kini anakmu ini selalu berbuat salah.

Kehebatanmu, menyikapi dengan tegar, bahkan lebih dulu engkau memaafkan sebelum kesalahan itu aku lakukan,bijakmu tiada tara , walau tuhan diatas segalanya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *