Makassar, exposetimur.com |Jumat, 21 Oktober Koalisi Perjuangan Pemuda Mahasiswa (Kppm) kembali melakukan unjuk rasa didepan kantor Kejati Sulsel buntut dari pada dugaan mark up anggaran atas pembangunan smart toilet pada tahun 2018
Ditengah era digital semakin pesat merasuk ke sendi-sendi segala ranah, pemerintah pun secara giat melakukan digitalisasi. Semua serba digital termasuk soal kamar mandi atau toilet. Namun realisasinya terkadang jauh dari harapan.
” Berangkat dari hal tersebut dengan adanya pembangunan smart toilet di SD dan SMP kota Makassar yang kami duga bermasalah dan berdasarkan hasil investigasi kami, kami menduga kuat dalam pembangunan smart toilet SD dan SMP kota Makassar yakni di kecamatan Wajo dan kecamatan Ujung Tanah pembangunannya tidak sesuai dengan rencana anggaran biaya (RAB). Anggaran pembangunan proyek ini berasal dari dana intensif daerah (DID) pada tahun 2018 oleh dinas pendidikan kota Makassar. Namun dalam pelaksanaannya kami menduga kuat ada penyelewengan oleh pihak rekanan dan dinas pendidikan”
Nur Wahid selaku jendral lapangan menegaskan kami berharap Kejati Sulsel menindaklanjuti dugaan kami dan memprioritaskan terkait dugaan pembangunan smart toilet tersebut.
“Dan kami akan terus mengawal persoalan ini sampai tuntas, mengingat kasus tersebut sudah ada penanganan dari Cabjari pelabuhan makassar bahkan sudah ada pemeriksaan akan tetapi sampai dengan hari ini belum ada penetapan tersangka, tutupnya.
