MAJENE, exposetimur.com|Kehadiran pelajar di museum bukan hanya tuntutan tugas dari guru atau sekolah belaka, namun akan menambah khazanah pengetahuan siswa terutama terkait kebudayaan lokal.
Demikian dikatakan Suriawan, pemandu Museum Mandar Majene yang terletak di Kelurahan Pangngaliali, Kecamatan Banggae.
“Ini sangat bagus untuk ditingkatkan, kunjungan belajar seperti ini,” kata Suriawan saat menerima dan memandu rombongan murid SD Negeri 2 Majene pada Sabtu (4/3/2023).
Dikatakan, memperkenalkan budaya dan kearifan lokal Mandar perlu sejak dini, sebab boleh jadi perkembangan kebudayaan asing lebih dipahami dan diminati oleh anak-anak kita jika tidak ada pengenalan budaya lokal lebih dini kepada mereka.
“Jadi kami sangat apresiasi kepada SD 2 atas kunjungannya ini. Semoga terus ditingkatkan dan anak-anak kita semakin menyukai dan memahami budaya kita sendiri,” ujar Suriawan.
Ia berharap, bukan hanya SD 2 Majene yang terus meningkatkan kunjungan belajarnya ke museum Mandar, tapi juga sekolah-sekolah lain di semua tingkatan di Kabupaten Majene khususnya dan Sulawesi Barat pada umumnya.
Sekedar untuk diketahui, museum Mandar Majene yang merupakan eks Rumah Sakit zaman Belanda adalah satu-satunya museum di tanah Mandar Sulawesi Barat.
Museum ini didirikan pada 2 Agustus 1984 dan menjadi bukti sejarah Majene kota tua yang dulu adalah pusat pemerintahan Afdeling Mandar di zaman pemerintahan Hindia Belanda.