MANGGARAI TIMUR, exposetimur.com – Menanggapi isu yang beredar terkait gangguan kegiatan belajar mengajar (KBM) di SD Deruk akibat kegiatan kampanye politik Paket AKUR di Desa Sipi, Kepala SD Deruk, Robertus Belarmino, dengan tegas membantah. Dalam pernyataan resminya, Robertus menegaskan bahwa proses KBM di sekolahnya tetap berjalan normal tanpa adanya intervensi dari kegiatan politik.
“Kami, pihak sekolah, merasa perlu mengklarifikasi informasi yang beredar. SD Deruk tetap melaksanakan KBM seperti biasa, dan tidak ada penghentian kegiatan belajar hanya karena adanya safari politik dari Paket AKUR di Desa Sipi,” ungkap Robertus melalui sebuah rekaman video yang diterima redaksi Exposetimur.com, Kamis, 24 Oktober 2024.
Robertus menekankan bahwa sekolah berkomitmen penuh untuk menjaga lingkungan pendidikan yang bebas dari pengaruh politik. Menurutnya, tidak ada alasan bagi SD Deruk untuk menghentikan atau mengganggu KBM demi kepentingan politik mana pun.
“Kami di SD Deruk selalu menjaga integritas pendidikan dan berupaya memberikan pengalaman belajar yang optimal bagi siswa. Kampanye politik, apapun bentuknya, tidak akan mengganggu kegiatan sekolah,” lanjutnya.
Pernyataan ini sekaligus bertujuan untuk meluruskan kesalahpahaman yang mungkin telah timbul di masyarakat terkait isu tersebut. Kepala sekolah berharap, masyarakat dapat mendukung upaya sekolah dalam menciptakan suasana belajar yang kondusif dan menjaga pendidikan tetap menjadi prioritas utama.
Robertus juga mengajak seluruh pihak, baik orang tua murid maupun masyarakat umum, untuk bekerja sama dalam mendukung kelancaran KBM di SD Deruk. “Kami berharap semua pihak dapat berperan aktif dalam menciptakan lingkungan belajar yang positif, sehingga SD Deruk bisa terus fokus pada pengembangan akademik dan karakter siswa,” tambahnya.
Melalui klarifikasi ini, SD Deruk menegaskan komitmennya untuk menyediakan pendidikan berkualitas bagi seluruh siswa. Robertus berharap masyarakat dapat memahami pentingnya menjaga sekolah sebagai tempat yang bebas dari pengaruh eksternal yang dapat mengganggu jalannya proses pendidikan.
Dengan adanya klarifikasi ini, diharapkan isu yang beredar dapat terselesaikan dan hubungan yang baik antara sekolah dan masyarakat tetap terjaga demi kemajuan pendidikan di Manggarai Timur.
Penulis: Eventus
Editor: Tim Redaksi
