Perjuangan Gadis Majene: Menahan Kekasihnya untuk Tidak Merantau ke Kalimantan

Dok tim

Majene, exposetimur.com – Sebuah kisah cinta penuh drama terjadi di sebuah desa kecil di pesisir Majene, ketika seorang gadis berusaha mencegah kekasihnya, Bojes, untuk merantau ke Kalimantan demi mencari penghidupan yang lebih baik.

Bojes, seorang pemuda asal Tanah Mandar, sehari-hari bekerja sebagai pengantar galon. Pendapatannya belum cukup untuk memenuhi biaya “uang panai”, yang merupakan tradisi mahar dalam budaya Bugis-Makassar. Dengan tekad bulat, ia memutuskan untuk merantau guna mengumpulkan modal pernikahan.

Pada awalnya, rencana ini mendapat restu dari keluarga serta kekasihnya, St. Aisya. Bahkan, sang kekasih turut mengantarnya ke pelabuhan bersama calon kakak iparnya. Namun, situasi berubah drastis saat kapal feri hampir berangkat.

Ketika suara trompet tanda keberangkatan berbunyi, Aisya tiba-tiba bersikeras ingin ikut serta.

St. Aisya: Mau ikut!
Bojes: Jangan mi ikut, kapal sudah mau berangkat, lagian tiket sudah habis.
St. Aisya: Pokoknya saya mau ikut!
Bojes: Tidak usah ikut, sayang. Saya pergi untuk cari uang demi kita menikah.
St. Aisya: Kalau saya tidak ikut, jangan maki juga pergi!

Keputusan Bojes untuk tetap merantau dihadapkan pada dilema besar. Di satu sisi, ia ingin mengejar masa depan yang lebih baik untuk mereka. Namun di sisi lain, ia tidak tega melihat Aisya begitu terpukul dan khawatir akan kemungkinan buruk yang bisa terjadi jika ia tetap pergi.

Ketika akhirnya Bojes membuka bajunya dan berlari ke kapal, tekadnya sudah kuat. Namun, melihat kekasihnya menangis histeris di pelabuhan membuatnya luluh. Ia pun memilih membatalkan keberangkatannya.

Kisah ini mencerminkan besarnya cinta dan pengorbanan dalam hubungan mereka. Namun, tantangan masih belum berakhir. Kini, pertanyaannya adalah, apakah Bojes bisa menemukan cara lain untuk mengumpulkan uang panai tanpa harus merantau? Ataukah mereka harus menghadapi tantangan yang lebih besar di masa depan? (sn).

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *