Bajang Utama FC, Club yang Disegani Minim Perhatian Pemerintah

Bajang Utama FC

BULUKUMBA, EXPOSETIMUR.com — Salah satu club sepakbola amatir tarkam Bajang Utama FC yang berbasis di desa Gunturu Kecamatan Herlang kembali mengisi slot 8 besar dalam turnamen sepakbola mini Dwitiro Cup 1 Kecamatan Bontotiro Kabupaten Bulukumba.

Diketahui, di partai 16 besar berhasil menyingkirkan PST Mannyampa FC 1 – 0 pada Sabtu 13 Oktober 2019. Dimana pada pertandingan itu berlangsung sangat keras dan syarat emosional.

Gol semata wayang itu lahir dari striker Bajang Utama atas nama Ichul di menit ke 10 melalui sundulan kepala dan jalannya pertandingan di babak pertama memang dikuasai oleh Bajang Utama.

Di babak kedua PST sebenarnya merubah taktik dan memasukkan beberapa pemain kunci yang mengubah jalannya pertandingan bahkan menekan Bajang utama yg memang lebih banyak memakai pemain muda jebolan U-18 bahkan beberapa kali mengancam pertahanan Bajang Utama Fc namun selalu dipatahkan dengan sigap oleh Adhyl Simba pemain sekaligus kapten tim Bajang Utama FC.

Tampil apik yang menjadi pembeda di laga tersebut yang tak jarang memasang seluruh angggota badannya menjadi tamen dari shooting-shooting keras pemain PST.

Adhil Simba selaku kapten, mengatakan bahwa Bajang Utama FC sebenarnya punya kelebihan untuk menjadi Club amatir tarkam yang cukup disegani itu terbukti di turnamen lain Borong Cup 1 Kecamatan Herlang.

“Kami pun berhasil melaju ke babak 16 besar meskipun disisi lain satu-satunya masalah buat tim ini adalah kurangnya perhatian bahkan minim kontribusi dari pihak Pemerintah Desa setempat,” kata Adhil Simba kapten tim sekaligus pembina sepakbola di Kecamatan Herlang setelah di wawancara oleh team exposetimur.com Minggu (13/10/2019).

Lanjut ia menambahkan, klub iniĀ  berada padahal modal mengembangkan sepakbola di Desa Gunturu sangat besar itu terbukti karena banyaknya Anak usia dini dalam hal sepakbola yang tertarik cuman minim sarana dan prasana.

Baca Juga :   Perssin Sinjai Mengunci Kemenangan Dilaga Perdananya

“Intinya sepak bola di Desa Gunturu akan mati suri jika ia tidak memberikan jalan keluar untuk mengikutkan tim ini turnamen meskipun dari sisi pendanaan kami tak bisa mengandalkan Pemerintah Desa untuk mewadahi bakat-bakat mereka, “tutup Adhil Simba.

[Pardi_ET09]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *