MALANG, EXPOSETIMUR.COM _ Perwakilan Serikat Perempuan Salassae(SPS) dan perwakilan Komunitas Swabina Pedesaan Salassae(KSPS) mengikuti kegiatan Sekolah Pedesaan (Sepeda) Pendidikan Pengorganisasian Nasional di Ubud Cottage Kota Malang Jawa Timur
Kegiatan Sekolah Pedesaan ini merupakan program Bina Desa Jakarta yang di selenggarakan tiap tahunnya untuk mendorong komunitas pedesaan berpikir kritis dan obyektif atas hak-haknya dalam berkehidupan, meluasnya praktek pertanian alami dan pemasaran kolektif dalam rangka mewujudkan Komunitas Pedesaan yang berdaulat.
Untuk angkatan tahun 2019, Sekolah pedesaan ini, di Ikuti pesertanya 31 orang peserta dari berbagai wilayah di Indonesia. Untuk region Sulawesi Selatan dihadiri dari berbagai organisasi rakyat seperti Serikat Petani Butta Toa (SPA) Kab.Bantaeng, Kelompok Tani Nelayan Sipitangarri Kab.Jeneponto, Time Takalar. Kegiatan ini akan berlangsung dari tanggal 23-27 november 2019.
Salah satu peserta Sekolah Pedesaan Sri Kokoh Wahyu (Ketua SPS) mengatakan bahwa, dalam kegiatan tersebut, mereka akan diajrkan tentang pemetaan desa yang berspektif kedailan jender.
“di sini juga kita akan belajar melakukan pemetaan desa berspektif keadilan jender, dan ini menjadi wilayah perjuangan saya sampai saat ini, di mana perempuan masih terpinggirkan dalam kebijakan pembangunan khususnya kebijakan pembangunan pedesaan” Pungkas Jusmani saat dihubungi Exposetimur melalui sambungan sellularnya, Minggu (24/11/2019).
Jusmani perwakilan KSPS juga menambahkan, “di hari terakhir Sekolah Pedesaan ini akan ada pendalaman UU Desa dan peta harapan desa yang nantinya kita akan tindak lanjuti setelah kembali ke desa masing-masing” kuncinya.
(Lap: Wandi)
