Cegah Stunting, NA Bekerjasama Baznas Sosialisasi dan Berbagi Paket Gizi Untuk Ibu Hamil dan Anak

Sosialisasi stuting dan pembagian paket gisi oleh NA Bersama Baznas di Aula puskesma panre, Senin (10/02/2020)

BULUKUMBA, EXPOSETIMUR.com – Senin, 10 Pebruari 2020,  Puluhan Ibu hamil dan Ibu balita sesaki ruang aula pertemuan Puskesmas Ponre, Kec. Gantarang, dalam rangka kegiatan Sosialisasi dan berbagi paket gisi.

Turut hadir dalam kegiatan ini sebagai narasumber, Muhammad Yusuf Shandy selaku Ketua Baznas,Lc, Siti Isniyah, SIP., selaku Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Bulukumba, dan dr. Ariani Said Culla, SpPK, MKes., Selaku Pokja IV PKK Bulukumba.

Satnawati selaku ketua Nasyiatul Aisyiyah menyampaikan bahwa sejak tahun 2017, Nasyiatul Aisyiyah terus aktif mengawal isu Pencegahan Stunting melalui berbagai program unggulannya diantaranya Pashmina atau pelayanan remaja sehat milik Nasyiatul Aisyiyah dan beberapa program lainnya dalam upaya pembangunan bidang kesehatan. Dalam program peduli gizi ibu dan anak ini, Nasyiatul Aisyiyah mengambil sampel 60 ibu hamil dan ibu balita di 3 kelurahan wilayah intervensi Puskesmas Ponre.

Sementra Kepala KTU Puskesmas Ponre berterima kasih dengan program pencegahan stunting dari Nasyiatul Aisyiyah sehingga intervensi penanganan stunting bisa lebih baik dengan pelibatan berbagai pihak.

Selain  itu, Ketua Baznas dalam pemaparanya menyebutkan bahwa, sejak tahun 2017 hingga tahun 2020 Baznas mengalokasikan anggaran untuk pembangunan dibidang kesehatan sebesar 15-20% atau sekitar 400 juta, dimana program penanganan stunting ini adalah salah satunya, meski selama ini Baznas masih lebih banyak pada upaya promotif-preventif dan terkesan masih seperti pemadam kebakaran sehingga Baznas sangat mengapresiasi program Nasyiatul Aisyiyah ini dalam upaya pencegahan stunting. Dimana pada program ini di jalankan dengan ilmiah dan pengolahan data yang berasal dari data sasaran puskesmas yakni sejumlah 60 orang yabg terdiri dari 28 ibu hamil KEK dan 32 ibu balita terindikasi stunting.

Selajutnya, Ketua TP-PKK, Siti Isniyah menyampaikan bahwa, selaku pemerintah harus memastikan generasi kita agar jangan sampai mengalami stunting, itulah mengapa Indonesia saat ini gencar mencegah stunting karena Indonesia pada tahun 2017 menempati urutan kedua tertinggi angka stuntingnya di seluruh asia tenggara. Tahun 2018 di tingkat sulawesi selatan, angka stuntingnya mencapai 35% atau dalam setiap 10 anak terdapat 3-4 anak menderita ataupun terindikasi stunting. “Kita sebagai orang tua berharap generasi kita menjadi aset berharga bangsa karena telah mempersiapkan generasi yang berkualitas dengan memberikan pemenuhan asupan gizi seimbang mulai dari dalam kandungan hingga usia 2 tahun. Tahun ini semua pemerintah desa menyusun program penanganan dan penceghan stunting melalui berbagai program diantaranya dengan program PMT (pemberian makann tambahan) kepada bayi, mengaktifkan posyandu dan mengaktifkan rumah sehat” Paparanya.

Baca Juga :   BAZNAS Bersama Pemkot Kendari Lanjutkan Distribusi ZIS Untuk Bantuan Modal Usaha

Pemaparan dilajutkan dr. Ariani Said Culla, SpPK, MKes. Selalu pokja IV PKK menjelaskan apa itu stunting, penyebab dan pencegahannya sebagai langkah edukasi bagi ibu hamil dan ibu balita sehingga kedepan lebih bisa melakukan perencanaan kehamilan agar mampu melahirkan generasi sehat dan berkualitas dengan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat serta memperhatikan menu isi piringku untuk memenuhi asupan gizi harian.(rils/inchy)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *