News  

Baru 15 Hari di Malaysia, Mansur Meninggal Dunia, Kabid Rehsos dan Wabup Berduka

Beberapa fhoto Almarhum Mansur yang Bersama wakil Bupati, Kabid Rehsos, dan ibu Rustina Hasabu.

BULUKUMBA,EXPOSETIMUR.com – Mansur dikabarkan meninggal dunia pada Rabu 26 Februari 2020, sekitar pukul 18:00 Waktu Malaysia.

Mansur sebelumnya pernah ditangani bagian Rehabilitasi Sosial Dinas Sosial Kabuapten Bulukumba karena menderita autis yang sebelumnya juga oleh kelurganya pernah dianggap kurang waras, sehingga sebelum di rawat Dinsos, Almarhum pernah dipasung pihak keluarganya.

Setelah mendapat penanganan pihak Dinsos, mansur ahirnya membaik bahkan sempat diajak keliling kota oleh wakil Bupati Bulukumba Tomy Satria Yulianto.

Wakil Bupati Tomy Satria yang dihubungi, Kamis, 27 Februari 2020, mengucapkan duka cita mendakam atas kepergian mansur untuk selamanya.

“Innalillah, semoga Almarhum husnul khotima. kita sudah berusaha kemarin menghibur bahkan Dinas Sosial berhasil merawat sampai membaik beberapa bulan dan sudah dikembali kerumahnya dalam kondisi normal” Ujar Tomy.

Senada dengan Kabid Rehsos, H Andi Sudirman Pattikkai. “Innalillah, Almarhum adalah klien kami beberapa bulan lalu, dia menderita autis, dan setelah kita tangani, ahirnya membaik bahkan sudah beberapa tempat kami ajak kunjungi, dan sudah kami kembalika ke rumahnya beberapa waktu lalu dalam keadaan sehat dan normal, semoga ananda mansur mendapat tempat yang terbaik” Kata Andi Sudirman.

Andi Sudirman menjelaskan bahwa, pihaknya mendapat informasi dari rekannya yang di hubungi pihak keluarga Almarhum bahwa, mansur telah meninggal di Malaysia. Kabar tersebut menurut Kabid yang aktif merawat mansur ini, mengatakan merasa tidak percaya dengan kabar tersebut.

“Rasanya saya tidak percaya, karena Almarhum sudah normal kembali, bahkan saya sering sama sholat di mesjid. Almarhum baru 15 hari ke Malaysia dibawa keluarganya, waktu itu dia sempat bilang ke sy, “saya tidak mau pergi pak bos, saya disini saja, nanti saya mati disana, nanti saya di buang orang ke laut”. Itu yang di sampaikan ke saya sebelum pergi, mungki ini adalah tanda tanda ajalnya, tapi karena alhamrhum baru sehat jadi kami anggap itu bahasa biasa saja” Jelas Andi Sudirman dengan nada sedih.

Baca Juga :   Berpakaian Adat Kajang, Wabup Tomy Terima Penghargaan Swasti Saba Wistara

(Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *