Cerita Haru Seorang Perawat Dimaki Tetangga Karena Covid-19

Ibu Mul salah satu perawat di Puskesmas di Bantaeng

BANTAENG, EXPOSETIMUR.com – Covid-19 menjadi wujud mengabdi penuh keihlasan sekaligus kerap jadi duka bagi seorang perawat. Seperti curhatan seorang Perawat di Bantaeng yang menceritakan isi hatinya pada tim exposetimur, ia harus menerima kondisi terpapar setelah berjuang merawat pasien dengan tugas muliannya.

“Aku adalah seorang perawat yang ikut terpapar virus corona (covid 19) yang bekerja di salah satu Puskesmas Bantaeng. Pertanggal 29 Juni para senin malam, aku menerima salah satu pasien dengan keluhan hanya deman dan sakit perut, hasil rapid sebanyak 2 kali nonreaktif, tidak ada keluhan selain itu. Kami melayani seperti pada umumnya dan APD yang disiapkan oleh Puskesmas” Tuturnya, Selasa (14/07/2020).

Lanjut dia “Hari ketiga dirawat (Rabu pagi), pasien XX harus segera dirujuk karena menunjukan gejala covid, kabar rujuknya dan seluruh gejalanya baru terdengar ditelingaku pada kamis malam. Sabtu malam, terdengar lagi info baru bahwa pasien XX tersebut diinfokan terkonfirmasi positif covid. Hingga harus dilakukan tracking kontak termasuk para nakes. Minggu pagi, seluruh nakes yang pernah melakukan kontak langsung dengan pasien XX harus ikut dilakukan rapid tes dan langsung isolasi mandiri. Esok siangnya, semua nakes harus dilakukan kembali swab test dan menunggu hasil kurang lebih 3-4 hari” Paparnya

Setelah dilakukan rangkain tes, “Mul” salah seorang nakes merasa syok karena dikonfirmasi terpapar Covid-19. Bahkan yang sangat menyedihkan, ia harus dimaki tetangganya yang mengetahui kalau dirinya selaku perawat ikut terpapar setelah merawat pasiean dengan tugasnya selaku abdi negara.

“Hasilnya begitu membuat saya syok. Yah saya dikonfirmasi positif covid, dan malam itu langsung dijemput oleh tim gugus covid dengan seragam astronod. Jum’at pagi, kabar positif covidku sudah terdengar oleh para tetangga. Gempar, yah bukan cuman gempar lagi bahkan ada yang memaki membawa virus masuk dikampung, ada yang memaki dasar perawat bodoh sudah tau pasien covid kenapa blablaaa padahal pasien XX tersebut divonis covid setelah di Rumah sakit”

Baca Juga :   Satgas Covid-19 Kecamatan Baki Gelar Operasi Yustisi

“Sakit sekali, teriris sekali, bukan apa-apa. Saya yang seorang tenaga kesehatan dimaki seperti itu, padahal bukan mereka yang merasakan bagaimana pasien dilayaninya dengan baik. Bahkan pula, tidak ada yang menginginkan hasil yang seperti ini.S Sayahanya bisa berdo’a semoga kalian sehat selalu, agar esok lusa tidak ada yang mengharuskan kalian untuk benar-benar bisa menghargai dan berterima kasih kepada tenaga kesehatan” Curhanya sedih.

(Reski)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *