Opini  

Intervensi Kampus Terhadap BEM UI ?, Sketsa Baru Terhadap Demokrasi Kampus

Agus Salim (Ketua BEM FKIP Universitas Muhammadiyah Bulukumba)

OPINI _ Kita baru saja di gegerkan dengan fenomena baru di kampus ternama, yakni Universitas Indonesia (UI)

salah satu upaya selidik kinerja yang dilancarkan oleh kawan-kawan BEM-UI yang di unggah dalam bentuk poster di akun instagramnya yang berisi kritik terhadap pemerintah yang ber tagline “Jokowi the king of lip service” saya pikir itu adalah terapi kinerja yang wajar bagi pemerintah terhadap kerja-kerja kepemerintahannya yang selama ini di lakoni oleh bapak jokowi selaku presiden republik indonesia. Seharusnya istana ber terima kasih karena telah di ingatkan.
Justru kritik kinerja yang dikirimkan oleh BEM-UI malah menuai berbagai umpan balik dari istana bahkan pimpinan kampus pun ikut mengintervensi. Itu yang membuat kita mumet dan tidak habis pikir terhadap problem ini.
Ungkapan jubir presiden yang di unggah dalam akun twitternya yang bertuliskan : “segala aktivitas kemahasiswaan di universitas Indonesia termasuk BEM-UI menjadi tanggung jawab pimpinan universitas indonesia” lansiran ini memantik kita untuk memberikan kritik baru, bahwa pemerintah saat ini sudah tidak memiliki logika pendidik yang mampu dijadikan obat penenang yang masuk masuk akal.

“Kritik mahasiswa itu bukan untuk di koleksi di istana, melainkan sebisanya kami diberikan eksplikasi yang rasionalistik”

Mahasiswa yang seharusnya di paksa oleh pimpinan kampus agar punya kecakapan intelektual dan cikal bakal perjuangan, ini malah di lumpuhkan dengan tingkah algojo pimpinan.
tekanan yang diberikan oleh pimpinan kampus UI kepada mahasiswa yang berkecimpung di BEM sangat merusak amanat demokrasi yakni kebebasan berekspresi dan berpendapat. Apalagi menekan mahasiswa disaat dia mengkritik pemerintah, sudah jelas bahwa ada kongkalikong?

Fenomena ini mengingatkan kita pada peristiwa pra reformasi, ditemukan bahwa kampus yang ada di indonesia memberlakukan “normalisasi kehidupan kampus” (NKK) guna untuk memasung idealisme mahasiswa agar tidak punya daya untuk meruntuhkan tirani yang berkuasa.

Semoga hal-hal seperti ini tidak terulang kembali di seluruh lini perguruan tinggi yang ada di indonesia

Oleh: Agus Salim (Ketua BEM FKIP Universitas Muhammadiyah Bulukumba)

(Isi diluar tanggung jawab redaksi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *