MAJENE – Meningkatkan dan menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas bagi generasi ke depan tidak lain untuk kemajuan Kabupaten Majene.
Pencapaian kemajuan ini, maka Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Majene menggalakkan program melalui gerakan kembali bersekolah di daerah ini.
“Kita harus menyatukan persepsi untuk menyelesaikan permasalahan terkait pendidikan melalui program untuk mengajak anak-anak kita supaya kembali bersekolah, salah satunya membentuk posko pendidikan di setiap desa dan kelurahan,” tutur Sudirman Kepala Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Majene saat menjadi pemateri Advokasi Gerakan Kembali Bersekolah di Aula Kantor Disdikpora Majene, Rabu (01/03/2023).
Dijelaskan, pembentukan posko pendidikan bekerjasama dengan sejumlah instansi, seperti Dinas PMD, Dinas Perhubungan dan Satpol-PP Majene di ruang Pola Kantor Bupati Majene beberapa pekan lalu, terkait pemasangan posko pendidikan, penertiban lalu lintas dan penelitian anak sekolah.
“Melalui gerakan kembali bersekolah ini, dinas terkait telah melakukan penandatanganan kerjasama, seperti Dinas PMD Majene untuk mengajak pemdes dan kelurahan membentuk posko pendidikan, Dinas Perhubungan untuk penertiban lalu lintas dan Satpol-PP bagi anak sekolah yang masih berkeliaran pada jam pelajaran,” jelasnya.
Penanganan anak-anak yang tidak bersekolah lanjutnya, menjadi perhatian bersama pada usia jenjang SD, SMP dan SMA. “Anak yang tidak sekolah di wilayah Kabupaten Majene harus tuntas. Untuk mengembalikan anak tidak sekolah untuk kembali bersekolah memang cukup sulit karena berbagai macam faktor, seperti masalah keterbatasan ekonomi, dan membantu orang tuanya,” bebernya.
Sudirman menyebut, posko pendidikan yang ditempatkan di desa dan kelurahan untuk memastikan dan memperoleh data anak usia sekolah yang tidak tersentuh pendidikan formal.
“Untuk itu perlu dorongan pemdes dan kelurahan agar bersama mengintervensi anak yang tidak sekolah, dan mencari solusi tentang bagaimana menangani anak yang putus sekolah untuk masuk bersekolah kembali,” pintanya.
