MAJENE, exposetimur.com|Sekda Majene, H. Ardiansyah hadiri rapat optimalisasi program JKN di Ruang Pola Kantor Bupati Majene, Senin 6 Maret 2023.
Turut hadir secara langsung Kepala Cabang BPJS Kesehatan, Diah Eka Rini, S.Si,.M.Kes.APT, Kepala BKAD, Kepala Dinas Kesehatan Majene, Para Camat Se- Kab Majene, Para Kepala Desa dan Para Lurah.
Kepala Cabang BPJS Kesehatan mengatakan, bahwa acara ini merupakan suatu bentuk Sosialisasi dan perkenalan terkait program PESIAR yaitu Pekan Sisir Avokasi dan Rekrutmen serta digandeng dengan salah satu dari program Kementrian Desa yaitu Desa UHC.
Ia juga menyampaikan beberapa program kepesertaan dan petunjuk teknis dari UUD dan Kementrian Desa, dimana salah satunya mendukung Optimalisasi program Jaminan Kesehatan Nasional, dimana peraturan ini merupakan tindak lanjut dari Instruksi President UU Nomor 1 Tahun 2022.
Sementara itu, Sekda Majene, H.Ardiansyah dalam sambutannya menyebutkan bahwa UHC (Universal Health Coverge) Majene seharusnya melebihi angka 95% artinya dari total Masyarakat yang ada di Majene sekiranya sudah 95% juga yang harus terdaftar sebagai peserta BPJS.
“Peserta BPJS dimasukkan dalam beberapa kategori diantaranya peserta yang dibiayai oleh negara atau pusat, disebut PBI pusat ini masuk kategori miskin dan sangat miskin dan masuk dalam daftar DTKS dan jumlahnya tidak besar, yang besar itu adalah PBI Daerah atau APBD yang dibayarkan untuk Masyarakat yang miskin tapi tidak kaya dan ada juga yang mandiri seperti ASN,” kata Sekda Majene.
Secara Umum tambahnya, peserta BPJS dibagi menjadi dua kategori, yakni BPJS PBI (Penerima Bantuan Iuran) dan non PBI. peserta non PBI, yang disebut sebagai peserta BPJS mandiri, harus membayar sendiri iurannya, sedangkan peserta PBI ditujukan untuk masyarakat miskin yang iurannya ditanggung Pemerintah.
