Kelompok Tani Jaya Abadi Sambut Hangat Inovasi Teknologi dari Tim PKM UMI

Tim PKM UMI memperkenalkan alat pengupas kelapa modern yang dimodifikasi untuk kebutuhan lokal. Alat ini dirancang untuk mempercepat proses pengolahan kelapa di desa Balleanging Kec. Ujungloe, Kab. Bulukumba, Kamis (22/08).

Bulukumba, exposetimur.com|Kelompok Tani Jaya Abadi di Desa Balleanging, Kecamatan Ujung Loe, Bulukumba, menyambut dengan antusias kehadiran Tim Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) dari Universitas Muslim Indonesia (UMI). Tim PKM UMI yang berkolaborasi dengan masyarakat setempat membawa inovasi melalui penerapan teknologi tepat guna, bertujuan untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi pengolahan kelapa, salah satu komoditas utama di desa ini.

Dalam kunjungan selama dua hari tersebut, Rabu-Kamis, (21-23/08). Tim PKM UMI memperkenalkan alat pengupas kelapa modern yang dimodifikasi untuk kebutuhan lokal. Alat ini dirancang untuk mempercepat proses pengolahan kelapa, sehingga diharapkan dapat mengefisienkan waktu kerja dan meningkatkan hasil produksi para petani.

Dr. Ir. Mahmuddin, ST., MT., dosen senior Fakultas Teknik Mesin UMI, memimpin demonstrasi penggunaan mesin pengupas sabut kelapa yang diadaptasi untuk meningkatkan produktivitas dan keamanan kerja. “Mesin ini kami rancang agar petani dapat mengupas sabut kelapa dengan cepat dan aman, sehingga dapat meningkatkan hasil produksi dan mengurangi tenaga serta waktu yang dibutuhkan,” jelas Dr. Mahmuddin.

Selain memperkenalkan teknologi pengupas sabut kelapa, Tim PKM UMI juga memberikan sosialisasi mengenai pemanfaatan limbah kelapa. Ir. Gusnawati, ST., MT., IPP, dosen Teknik Kimia UMI, mengedukasi para petani mengenai potensi ekonomis dari limbah sabut kelapa yang dapat diolah menjadi cocopeat, coco fiber, dan berbagai produk bernilai jual tinggi. “Limbah sabut kelapa yang selama ini tidak termanfaatkan dengan optimal, bisa diolah menjadi produk komersial yang bernilai tinggi. Ini dapat menjadi sumber penghasilan tambahan bagi masyarakat,” ungkap Ir. Gusnawati.

Kepala Desa Balleanging, Irfandi Bahri, menyampaikan apresiasinya atas kontribusi tim UMI. “Desa kami memiliki banyak potensi, terutama dalam hal pengolahan kelapa. Kehadiran teknologi ini sangat membantu kami untuk mengoptimalkan potensi tersebut agar memberikan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat,” ujar Irfandi. Ia juga berharap agar teknologi ini dapat terus dikembangkan sehingga bisa memberikan dampak ekonomi yang signifikan.

Baca Juga :   Pendaftaran Maba Universitas Muhammadiyah Bulukumba Telah di Buka, Ini Syarat dan Waktunya

Penyuluh pertanian setempat, Mustaring, turut menyampaikan harapan agar alat pengupas kelapa yang diperkenalkan tidak hanya membantu dalam proses pengupasan, tetapi juga memungkinkan sabut kelapa yang keluar dapat langsung diolah menjadi bahan yang bermanfaat. “Kami berharap alat ini bisa berfungsi ganda dan membantu kami menghasilkan pupuk organik padat dari sabut kelapa,” kata Mustaring.

Inisiatif ini merupakan bukti nyata sinergi antara dunia akademik dan masyarakat, di mana teknologi tepat guna berhasil diintegrasikan dalam praktik pertanian tradisional, membawa perubahan positif yang berkelanjutan di tingkat desa.

Catatan Redaksi:
Kegiatan ini digagas oleh Ketua Tim PKM, Ir. Gusnawati, ST., MT., IPP (Teknik Kimia UMI), bersama Ir. Muhammad Arman, ST., MT., IPP (Teknik Kimia UMI), dan Dr. Ir. Mahmuddin, ST., MT. (Teknik Mesin UMI), dengan melibatkan mahasiswa dari UMI, yakni Selviani (Teknik Kimia UMI) dan Fadil Fahri (Teknik Mesin UMI). Program ini didanai oleh Hibah DRTPM Kemendikbud Ristek Tahun 2024. (arm)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *