Bulukumba, exposetimur.com – Menjelang Pilkada 2024, nama Tomy Satria Yulianto kembali mendapat perhatian publik. Sebagai mantan Wakil Bupati Bulukumba yang mendampingi almarhum Andi Sukri Andi Sappewali, Tomy dikenal sebagai sosok pemimpin yang dekat dengan masyarakat, tanpa batasan dalam berkomunikasi. Kedekatannya dengan berbagai lapisan masyarakat inilah yang dinilai menjadi modal politik penting dalam pencalonannya sebagai Wakil Bupati mendampingi Jamaluddin M. Samsir di Pilkada 2024.
Sikap Tomy yang ramah, mudah diajak berkomunikasi, serta mampu menjalin hubungan baik dengan berbagai golongan menjadi salah satu alasan masyarakat sulit menolak kehadirannya. Hal ini terlihat dari berbagai dukungan yang terus mengalir dari masyarakat, baik saat ia menjabat sebagai Wakil Bupati maupun dalam kontestasi politik saat ini.
Ansar, salah satu warga Bulukumba, menceritakan bagaimana Tomy selalu membuka pintu bagi masyarakat, bahkan di luar jam kerja. “Saat menjadi Wakil Bupati, beliau selalu hadir dalam diskusi dan undangan masyarakat, bahkan hanya melalui pesan pribadi. Hal ini menunjukkan bahwa ia pemimpin yang tak pernah membatasi diri dengan rakyatnya,” ujar Ansar, Sabtu (14/09).
Dalam hal pembangunan, Ansar menekankan bahwa setiap pemimpin memiliki kekurangan dan kelebihan, tergantung dari sudut pandang mana kita menilai. “Tidak semua pembangunan bisa langsung diselesaikan, terutama jika terkait keterbatasan anggaran. Namun kita harus objektif. Pembangunan bukan sekadar dilihat dari sisi infrastruktur yang bisa memanjakan mata, tetapi juga bagaimana pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) dan kesejahteraan masyarakat terpenuhi, terutama bagi mereka yang berada di pelosok,” tegasnya. Ansar mengingatkan bahwa menilai seorang pemimpin jangan hanya berdasarkan perbedaan politik, tetapi juga dengan mengakui pencapaian dan kekurangan secara seimbang.
Anwar, warga lainnya, juga menggarisbawahi hal serupa. Ia menegaskan bahwa penilaian terhadap seorang pemimpin sering kali dipengaruhi oleh afiliasi politik, yang kadang membuat kita menutup mata terhadap keberhasilan atau malah membesar-besarkan kekurangan. “Saya memilih pasangan Jamaluddin-Tomy (JADMI) kali ini karena melihat keduanya memiliki kemampuan komunikasi yang baik, tanpa kesan bahwa mereka lebih tinggi dari rakyat. Mereka ramah dan selalu siap berdiskusi tanpa rasa canggung,” katanya.
Pengalaman Tomy saat menjabat sebagai Wakil Bupati juga dianggap telah memberi edukasi berharga mengenai harmonisasi antara Bupati dan Wakil Bupati. Bagi Anwar, harmoni yang tercipta antara Tomy dan Andi Sukri bukan hanya tampak di luar, tetapi benar-benar dirasakan dalam tata kelola pemerintahan, di mana kepemimpinan mereka mampu berjalan selaras demi kepentingan daerah.
Dengan pengalaman yang solid, dukungan masyarakat yang kuat, serta rekam jejak kepemimpinan yang baik, Tomy Satria Yulianto menjadi sosok yang masih sangat diharapkan dalam Pilkada Bulukumba 2024. Komitmennya untuk terus membangun, tidak hanya dari sisi infrastruktur tetapi juga dalam peningkatan SDM dan kesejahteraan masyarakat pelosok, menjadi daya tarik tersendiri bagi warga Bulukumba yang menginginkan pemimpin yang tidak hanya dekat, tetapi juga memiliki visi yang jelas untuk memajukan daerah kelahirannya. [sa exp]