MANGGARAI TIMUR, exposetimur.com – Menjelang Final Hand Over (FHO) proyek jalan Watu Ngiung – Metuk, masyarakat setempat mengungkapkan kekhawatiran terkait kondisi jalan yang mengalami keretakan serius di beberapa titik. Harapan warga akan infrastruktur berkualitas kembali terancam, mengingat kerusakan yang muncul sebelum proyek ini resmi diserahkan kepada pemerintah.
Menurut pantauan warga, jalan yang baru saja selesai dibangun ini telah menunjukkan tanda-tanda kerusakan yang membahayakan keselamatan pengguna. Masyarakat khawatir infrastruktur ini tidak akan bertahan lama tanpa perbaikan. Dalam konteks ini, mereka mendesak kontraktor pelaksana, PT Kencana Sakti Nusantara (KSN), untuk segera melakukan perbaikan yang diperlukan sebelum serah terima proyek.
Wilibrodus A Putra, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dari Dinas PUPR Kabupaten Manggarai Timur, menegaskan bahwa proyek ini belum mencapai tahap FHO. Menanggapi kekhawatiran warga, ia berjanji akan segera menyampaikan keluhan tersebut kepada pihak kontraktor. “Kami akan segera menghubungi kontraktor agar perbaikan dilakukan secepatnya. Keselamatan dan kenyamanan pengguna jalan adalah prioritas kami,” ungkap Wilibrodus dalam wawancara pada Sabtu, 2 November 2024.
Investigasi oleh tim Suara Buruh juga menemukan kerusakan serius pada sisi rabat jalan, yang seharusnya melindungi tepi jalan dari kerusakan lebih lanjut. Mereka mencatat bahwa anggaran hampir mencapai 20 miliar rupiah tampak tidak sebanding dengan kualitas pengerjaan yang ada. “Sungguh mengecewakan melihat hasil pengerjaan ini. Jalan yang sudah lama dinanti masyarakat kini justru menunjukkan kerusakan. Kami berharap pemerintah memperhatikan keluhan ini dan memastikan perbaikan dilakukan sebelum serah terima,” kata seorang warga yang enggan disebutkan namanya.
Warga mengharapkan agar pemerintah tidak terburu-buru melakukan FHO tanpa perbaikan serius dari pihak kontraktor. Mereka ingin memastikan bahwa dana besar yang telah digelontorkan benar-benar menghasilkan infrastruktur berkualitas, tahan lama, dan dapat dinikmati dengan aman.
Untuk mencapai kualitas infrastruktur yang layak, masyarakat menyerukan komitmen dari pemerintah dan pihak kontraktor untuk melakukan perbaikan segera. Mereka percaya bahwa pembangunan yang bermutu tinggi adalah hak setiap warga, bukan sekadar janji yang terus tertunda.
Penulis: Eventus
Editor: Tim Redaksi