Bontang, exposetimur.com – Konflik internal di tubuh PT. Laut Bontang Bersinar (PT. LBB) semakin memanas pasca pemberhentian Muhammad Lin Sikin sebagai Direktur perusahaan tersebut. Keputusan yang tertuang dalam surat pemberhentian tertanggal 11 Maret 2025 ini menuai pro dan kontra, mengingat Lin Sikin merupakan satu-satunya personel yang memiliki Sertifikat Tenaga Ahli PFSO (Port Facility Security Officer) yang terdaftar di Kementerian Perhubungan (Kemenhub).
Dikutip dari Tunggalberita.com, Humas PT. LBB, H. Mulyono, menyampaikan bahwa penyelesaian konflik ini harus dilakukan melalui musyawarah yang melibatkan semua pihak terkait, termasuk Perumda, PT. Bontang Transport, dan otoritas pelabuhan. Mulyono bahkan menegaskan bahwa jika tidak ada kesepakatan, operasional PT. LBB harus dihentikan sementara.
Namun, menurut investigasi awak media, pemberhentian Lin Sikin dapat berdampak serius bagi PT. LBB. Pasalnya, untuk mengoperasikan pelabuhan, dibutuhkan tenaga ahli yang memiliki sertifikasi PFSO, sebagaimana dipersyaratkan oleh Kemenhub.
“Penanggung jawab pengoperasian pelabuhan harus memiliki Sertifikat PFSO yang sah dan terdaftar di Kemenhub,” ungkap H. Udin, salah satu narasumber terkait kepada awak media.
Sementara itu, dari hasil penelusuran, diketahui bahwa saat ini hanya Lin Sikin yang memiliki sertifikasi tersebut. Hal ini memunculkan pertanyaan besar: jika ia diberhentikan, apakah PT. LBB masih memiliki legalitas untuk mengoperasikan pelabuhan?
Pemberhentian Lin Sikin juga dapat menimbulkan implikasi hukum, terutama jika dilakukan tanpa mempertimbangkan regulasi pengelolaan Badan Usaha Pelabuhan (BUP) yang berlaku. Jika benar bahwa perusahaan tetap beroperasi tanpa pengelola yang memiliki sertifikasi sah, maka bisa diduga ada pelanggaran administrasi dan potensi sanksi dari Kemenhub.
Persoalan ini perlu segera dimusyawarahkan kembali, terutama di internal perusahaan. Jika tidak, bukan hanya operasional PT. LBB yang terancam, tetapi juga stabilitas pengelolaan Pelabuhan Loktuan sebagai aset strategis Pemerintah Kota Bontang.