JAKARTA,EXPOSETIMUR.com – Pembukaan The 2nd Asian Agriculture and Food Forum (ASAFF2020) dan Munas Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) ke IX pada hari Kamis, 12 Maret 2020 di Istana Negara di buka langsung oleh Presiden Jokowi yang di turut hadiri oleh Menteri Pertanian, Menteri Perekonomian, Menteri Koperasi dan UMKM serta urusan HKTI dari berbagai daerah di seluruh Indonesia.
Atas dasar turut prihatin terhadap sektor pertanian di kawasan Asia dan dunia, seperti pertambahan penduduk yang sangat cepat, produktivitas panen yang stagnan, kelangkaan air dan polusi, perubahan iklim dan kelaparan. Tasman Ambar tidak menyia-nyiakan kesempatan dan undangan yang di berikan oleh pengurus pusat untuk turut hadir sekaligus mengikuti seluruh rangkaian ASAFF dan Munas HKTI.
“Saya berasal dari keluarga petani. Bahkan mayoritas masyarakat di kampungku adalah petani. Sehingga menganggap ini adalah kesempatan membangun relasi dan sinergi dengan HKTI untuk meningkatkan pendapatan, kesejahteraan, harkat dan martabat insan tani, penduduk pedesaan dan pelaku agribisnis lainnya.” ujar Tasman Ambar, Ahad (15/03/2020).
Pemberdayaan rukun tani komoditas usaha tani dan percepatan pembangunan pertanian serta menjadikan sektor pertanian sebagai basis pembangunan nasional dalam rangka mewujudkan tujuan nasional sebagaimana termaktub dalam Pembukaan Undang Undang Dasar 1945.
Munas HKTI IX puncaknya bertempat di Jakarta Convention Center yang secara aklamasi menempatkan kembali bapak Jenderal TNI Purn Dr. H. Moeldoko, SIP sebagai ketua umum yang kedua kalinya untuk periode 2020-2025.
“Di bawah pimpinan bapak Moeldoko Inshaallah jika relasi dan konektivitas di rawat maka besar potensi untuk mencapai misi HKTI khususnya di daerah. Sudah waktunya Indonesia menjadi penyokong ketahanan pangan dunia.” lanjut Tasman Ambar
Selain mengabdi di DPRD Provinsi DKI Jakarta, Tasman Ambar selalu mencari ruang membangun konektivitas dengan berbagai lembaga di tingkat Nasional. Ia berharap selama di Jakarta untuk bisa memanfaatkan waktu sebaik-baiknya untuk bekal terhadap daerahnya setelah kembali nanti.
(Red)
