BANTAENG, exposetimur.com | AMK (Angkatan Muda Ka’bah) Bantaeng menggelar safari dakwah Ramadhan di Masjid Nurul Ikhlas, Desa Barua, Kecamatan Eremerasa, Bantaeng, Selasa 19 April 2022.
Kegiatan tersebut sudah bukan pertama kalinya dilaksanakan oleh AMK Bantaeng, namun telah berjalan beberapa bulan sejak selesainya pelantikan dan rapat kerja.
Bertepatan dengan bulan suci Ramadhan, kegiatan tersebut disingkat SADAR AMK (Safari Dakwah Ramadhan Ayo Menuju Kemenangan), hadir sejumlah pengurus termasuk ketua Muhammad Nurfajri S. Hi yang sekaligus memberikan ceramah dihadapan jamaah masjid.
Kegiatan tersebut diawali dengan shalat Isya berjamaah, kemudian dilanjutkan penyampaian oleh kepala desa Barua Mursalim S. Pd.
Lewat mimbar, Mursalim S. Pd menyampaikan seluruh program dan kinerja yang ada di Desa Barua, dan diakhir penyampaiannya Mursalim juga mengapresiasi program dan kegiatan safari dakwah AMK Bantaeng.
Mursalim juga berharap agar kegiatan-kegiatan positif seperti safari dakwah dari kaum muda AMK Bantaeng sangat perlu untuk dijaga dan dikembangkan.
Untuk mengefisienkan waktu, ketua AMK Bantaeng kemudian diberikan kesempatan untuk memberikan ceramah kepada jamaah Desa Barua, adapun inti dari ceramahnya adalah :
” Dalam surat Al-Furqan ayat 53, Allah SWT membiarkan dua laut mengalir (berdampingan), yang ini tawar dan segar dan yang lain sangat asin lagi pahit; dan dia jadikan antara keduanya dinding dan batas yang tidak tembus. Kemudian Allah menampilkan kembali kemahakuasa-Nya di alam semesta agar manusia merenungkannya “.
” Perumpamaan air yang tawar dan segar sedikit saja dapat melegakan dahaga, sebaliknya laut yang rasanya asin lagi pahit seberapapun kita meminumnya maka tidak akan dapat melegakan dahaga, perumpamaan itu ibaratnya kaum mukmin, yang apabila mendapatkan sedikit saja anugerah dari Allah SWT maka dapat merasa puas, begitupula orang kafir diibaratkan bagai air laut sekalipun mendapatkan banyak tetapi tidak dapat merasakan kepuasan “.
” Disisi lain, air laut banyak sekalipun tidak akan dapat merubah air sungai menjadi asin, maknanya adalah seberapa banyak pun orang kafir tidak akan dapat mempengaruhi air sungai sebab letak sungai itu berada di ketinggian dan air laut berada di tempat yang paling rendah begitu pula seorang mukmin yang derajatnya tinggi, sebaliknya orang kafir seberapa luas bagaimana pun bentangannya akan tetap berada ditempat yang paling rendah “.
Ketua umum AMK Bantaeng Muhammad Nurfajri S. Hi yang juga merupakan salah seorang pengacara di Bantaeng mengingatkan jamaah yang hadir agar senantiasa menjaga shalat sebab shalat itu adalah kunci ibadah, ” hal yang pertama di hisab diakhirat sebelum amalan lain dibuka adalah shalat kita, oleh karena itu seorang mukmin yang baik adalah dengan tetap memberi dinding pemisah baginya dengan orang kafir dengan melaksanakan shalat “.
Setelah penyampaian ceramah Ramadhan dilanjutkan dengan shalat tarwih secara berjamaah.
Pengurus masjid bersama para jama’ah menyampaikan ucapan terima kasihnya atas kedatangan AMK Bantaeng di Masjid Nurul Ikhlas.
