Opini  

Problematika Kesulitan Dalam Belajar

Angga Maulana Muin Prodi: Pendidikan bahasa dan sastra Indonesia Fakultas : Bahasa dan sastra Universitas Negeri Makassar

OPINI – Kita sebagai pendidik memiliki tugas untuk memahamkan semua siswa dalam pembelajaran agar mampu menerima dan menerapkannya dalam kehidupan. Namun terkadang beberapa siswa masih kesulitan dalam belajar.

Hal ini disebabkan oleh dua hal yaitu dari peserta didik sendiri maupun pendidik. Untuk masalah dari peserta didik mungkin peserta didik belum bisa berkonsentrasi dalam belajarnya, ada banyak alasan yang menghambat ke fokusan peserta didik dalam belajar, bisa saja karena lingkungan tempat belajarnya, orang yang disekitarnya dan beberapa alasan lain. Hal ini menjadi problem yang cukup besar dan mampu merugikan peserta didik itu sendiri. Solusi yang harus kita lakukan yaitu memastikan kesiapan peserta didik untuk mengikuti proses pembelajaran, selain itu lokasi atau tempat juga harus di perhatikan agar peserta didik nyaman mengikuti proses pembelajaran, serta tak lupa juga memperhatikan lingkungan sekitar dalam proses pembelajarannya agar peserta didik tidak terganggu dan lebih fokus untuk belajar.

Kemudian dari sudut pandang pendidik bisa saja terjadi karena metode yang kurang tepat dan kurang melibatkan siswa dalam proses pembelajaran ataupun siswa kurang mengerti atau tidak mampu menangkap apa yang pendidik jelaskan. Masalah kesulitan dalam belajar ini biasa terjadi karena metode yang di bawakan guru atau pendidik kurang tepat, sebagai pendidik kita harus memberikan metode dalam proses pembelajaran yang mampu diterima dan menambah tingkat kecerdasan para peserta didik.

Metode dalam konsep bermain biasanya menjadi metode favorit yang dibawakan guru di sekolah karena mudah di laksanakan dan peserta didik juga antusias mengikuti pembelajaran, tetapi dalam metode ini tetap materi dan penjelasan untuk pemahaman peserta didik menjadi hal yang utama cuman di kemas menjadi konsep permainan agar siswa atau peserta didik tambah semangat dan berantusias untuk melakukan pembelajaran. Pendidik juga harus membawakan materi dengan baik dan benar, ini sangat perlu di perhatikan dalam pembelajaran agar indikator utama dalam pembelajaran dapat tersampaikan ke peserta didik dengan baik. Selain itu ke aktifan siswa dalam proses pembelajaran juga sangat perlu, dimana siswa terlibat aktif dalam kelas.

Baca Juga :   Wujudkan SDM Handal, Bupati Majene Apresiasi Kunjungan Rektor Unifa

Guru juga sebagai pendidik perlu mengambil kesempatan yang tepat untuk berinteraksi dengan siswanya, guru mampu memancing siswa atau peserta didik agar lebih aktif di kelas dengan cara memberikan pertanyaan, hal ini sering dilakukan guru tapi tidak menyeluruh kepada siswa, kadang guru bertanya monoton kepada siswa yang duduk didepan saja, tetapi seharusnya guru mampu melihat kesempatan yang mana kira-kira siswa yang kurang paham, ini membuat siswa yang ditanya akan mencari jawabannya dan rasa ingin tahunya meningkat sehingga siswa tersebut akan membuka buku atau mencari jawabannya di segala sumber yang mampu ia ambil.

Saran metode yang mampu meningkatkan keaktifan siswa di kelas yaitu metode Reading to Learn (R2L), karena metode ini akan melibatkan siswa lebih aktif dalam proses pembelajaran dan guru hanya menjadi fasilitator serta mengarahkan siswa dalam proses pembelajaran. Di dalam metode ini guru akan menyampaikan topik yang akan di bahas dan menyiapkan beberapa pertanyaan untuk membimbing siswa terlibat dalam pembelajaran, dan selebihnya biarkan peserta didik yang bekerja, dan metode ini terbukti meningkatkan keaktifan siswa dan meningkatkan kemampuan membaca dan menulis.

Masalah kesulitan dalam pembelajaran harus kita minimalisir agar peserta didik lebih cepat dan tepat memahami pembelajaran yang dibawakan oleh guru atau peserta didik.

 

Oleh : Angga Maulana Muin
Prodi: Pendidikan bahasa dan sastra Indonesia
Fakultas : Bahasa dan sastra
Universitas Negeri Makassar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *