Dewan Pakar PKS Mundur Massal: Protes Koalisi dan Dukungan Untuk Menantu Jokowi

Pernyataan resmi dewan pakar partai PKS di jakarta, (26/08) foto : ilst-tb

Jakarta, exposetimur.com|Sebanyak 28 anggota Dewan Pakar Partai Keadilan Sejahtera (PKS) secara serentak menyatakan pengunduran diri sebagai kader partai. Langkah ini dipicu oleh kekecewaan terhadap keputusan partai yang bergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) serta dukungan PKS terhadap pencalonan Bobby Nasution, menantu Presiden Joko Widodo, sebagai Gubernur Sumatera Utara.

Pernyataan pengunduran diri tersebut disampaikan oleh Mayjen TNI (Purn) Soenarko, mantan Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus (Danjen Kopassus), dalam sebuah video yang diunggah di YouTube pada Senin (26/8). Dalam video tersebut, Soenarko menjelaskan bahwa situasi politik yang berkembang saat ini membuat dirinya dan 27 anggota Dewan Pakar lainnya merasa tidak lagi sejalan dengan arah kebijakan PKS.

Bacaan Lainnya

“Keputusan PKS untuk bergabung dengan KIM, yang dalam pelaksanaannya terindikasi melakukan kecurangan dan tindakan brutal, sangat bertentangan dengan prinsip-prinsip yang kami junjung,” tegas Soenarko. Ia juga menambahkan bahwa dukungan PKS terhadap Bobby Nasution dalam Pilgub Sumatera Utara dianggap sebagai upaya memperkuat politik dinasti Jokowi, yang menurutnya, tidak sejalan dengan aspirasi mayoritas rakyat.

Selain itu, Soenarko mengungkapkan bahwa dalam berbagai pengambilan keputusan, PKS dinilai kurang mendengarkan aspirasi rakyat dan lebih terpengaruh oleh kepentingan elite partai. “Sehubungan dengan hal-hal tersebut, bersama ini kami menyatakan mengundurkan diri dari keanggotaan PKS,” ujarnya mengakhiri pernyataan.

Pengunduran diri massal ini tentu menjadi sorotan, mengingat Dewan Pakar PKS dikenal sebagai komponen penting dalam memberikan arahan dan panduan bagi kebijakan partai. Keputusan ini pun diharapkan akan mempengaruhi dinamika internal PKS dan peta politik nasional menjelang Pilkada dan Pemilu yang akan datang. (awl*)

Baca Juga :   Lagi,! Dua Kepala Sekolah di Luwu Timur Resmi Dilaporkan ke Bawaslu: Diduga Terlibat Dukungan Politik untuk Petahana

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *