MAJENE, exposetimur.com – Kegelisahan semakin dirasakan oleh warga Kecamatan Malunda dan Ulumanda, Kabupaten Majene, setelah janji Bupati Andi Syukri Tammalele (AST) terkait pencairan dana stimulan tahap dua bagi korban gempa 2023 belum terealisasi. Janji yang disampaikan langsung oleh AST dalam pertemuan dengan masyarakat, bahkan disertai dengan penandatanganan surat resmi, hingga kini belum membuahkan hasil.
Salah seorang warga yang terdampak gempa mengungkapkan kekecewaannya, “Bupati AST berjanji akan menyelesaikan bantuan ini tahun 2023. Namun hingga sekarang, tidak ada kepastian. Kami merasa tidak dipedulikan,” tuturnya. Harapan masyarakat yang telah lama menanti penyaluran dana stimulan mulai pudar, dan perasaan frustasi terhadap kinerja AST semakin meluas.
Di sisi lain, Pejabat Sementara (Pjs) Bupati Majene, Habibie, memberikan angin segar bagi masyarakat yang terdampak. Berbeda dengan AST, Habibie menunjukkan langkah cepat dalam menyikapi persoalan ini. Pada 30 September 2024, Habibie bertemu dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Pusat untuk mempercepat proses pencairan dana stimulan yang tertunda.
Masyarakat mulai melihat perbedaan nyata antara kinerja Pjs Bupati Habibie dan AST. Pendekatan proaktif yang dilakukan Habibie memberikan harapan baru bagi masyarakat yang sebelumnya merasa diabaikan oleh pemerintahan sebelumnya. Tindakan cepat Habibie menjadi bukti bahwa persoalan ini bisa diselesaikan dengan lebih efisien, mengingat lamanya penantian warga terhadap pencairan dana stimulan.
Situasi ini menimbulkan pertanyaan di kalangan masyarakat, apakah mereka masih bisa mengandalkan pemimpin yang tak mampu memenuhi janjinya? Seiring dengan langkah Habibie, masyarakat kini berharap permasalahan ini bisa segera terselesaikan tanpa harus menunggu lebih lama lagi.
Kecepatan dan keberpihakan Pjs Bupati Habibie menjadi sorotan, dan masyarakat kini menanti realisasi yang konkrit setelah lama menunggu. (sn/red).