Opini  

Kesuksesan Dalam Hidup

Fhoto: Nurhidayahtunisa, Siswi SMAN 9 Sinjai

OPINI, EXPOSETIMUR.COM – Bismillah, Alhamdulillah, Allahumma shaliala Muhammad. Saya sedikit ingin menuliskan kata sukses dalam arti yang kupahami, semoga bermanfaat.

Semua manusia yang hidup di dunia ini ingin sukses. Kesuksesan hidup di dunia ini sering dikaitkan dengan harta, tahta dan wanita yang dikenal dengan tiga ta. Termasuk ukuran kesuksesan seseorang itu yang relevan misalnya ilmu yang banyak, gelar yang banyak.
Apakah benar seperti itu. Jika benar seperti itu maka orang-orang yang tak ada harta, tak ada tahta, tak ada pasangan tergolong gagal? Tulisan ini mencoba mengupas tentang hal ini.

Jika kesuksesan hidup manusia itu Allah letakkan kepada harta maka tidak akan pernah ada manusia yang sukses, kecuali Qorun. Kenapa, jika sukses itu ukurannya harta, maka hanya Qorunlah yang paling sukses. Sebaliknya Qorun-qorun kecil sampai hari kiamat jauh dari sukses. Kenapa? Karena belum pernah ada yang bisa menandingi kekayaan qorun. Bayangkan anak kunci gudang-gudang qorun banyak sekali. Apalagi hartanya.
Selanjutnya jika kejayaan manusia Allah letakkan ukurannya pada tahta, maka hanya Firaun saja yang paling sukses. Mengapa? Karena hanya dia sendiri pemenangnya. Firaun berkuasa atas 2/3 luas wilayah permukaan bumi. Mana ada selain Firaun yang berkuasa seluas itu.
Apa ukuran lain dari kekuasaan seorang Firaun? Fir’aun dianggap paling sukses dalam tahta karena berkuasa selama 350 tahun. Penguasa sebelum dan sesudah beliau paling lama berkuasa kurang dari 100 tahun.
Selain itu, Firaun tidak pernah sakit. Jadi memang dia “very powerful king”. Makannya juga banyak. Itupun tidak sering buang air tetapi lama sekali baru buang air. Fir’aun buang air sekitar 40 hari sekali. Karakter Firaun lain adalah dia tahu orang-orang yang ingin berbuat jahat padanya.
Jika ukuran kesuksesan manusia Allah letakkan pada IPTEK maka yang paling sukses itu adalah Hamman. Mengapa? Karena Hamman yang merupakan menteri Ristek Firaun. Beliau dengan kecepatan tinggi bisa membangun gedung pencakar langit sebagai upaya mengintip tuhan Musa as. Belum ada orang yang sepintar Hamman sepanjang sejarah peradaban manusia.
Lalu apakah Firaun, Qorun dan Hamman termasuk orang-orang sukses? Tidak. Semua orang-orang yang dilaknati Allah termasuk Firaun, Qorun, Hamman, Abu Jahal, Abu Lahan dan lain-lain digolongkan ke dalam kategori orang yang gagal dalam hidup mereka. Kegagalan yang sesungguhnya bagi mereka itu adalah bahwa mereka akan dimasukkan ke dalam neraka selama-lamanya. Itulahukuran kegagalan yang sesungguhnya.
Di mata Allah orang sukses itu adalah para nabi dan rasul. Apa kriteria sukses yang sesungguhnya?
Sukses yang sebenarnya adalah sukses dalam pandangan Allah SWT. Sukses seperti itu hanya ada dalam ketaatan terhadap perintah Allah, hanya ada dalam pengamalan agama secara sempurna. Itupun mesti menunggu terlebih dahulu apakah dimasukkan ke dalam surga atau tidak.
Maka kesuksesan yang sesungguhnya adalah apabila seseorang sudah dimasukkan ke dalam surga.
Di dunia ini belum ada orang-orang yang terkategori sukses selain para nabi dan rasul. Nabi-nabi mulai dari Adam as, Nuh, Yaqub, Luth, Saleh, Ibrahim, Musa, Yahya, Zakaria, Isa dan Muhammad saw adalah contoh-contoh manusia sukses. Mereka dipuji oleh Allah SWT sebagai orang Soleh, orang taqwa, orang taat, orang yang didekatkan kepada Allah SWT.
Ada lagi orang-orang yang terkategori sukses di mata Allah SWT. Mereka itu antara lain ashabul Kahfi, para sahabat nabi, para pejuang agama Allah, para shidiqin, para solehin, para Mutaqqin dan para peminta ampun di waktu sahur. Orang sukses sesungguhnya itu adalah apabila sudah dimasukkan Allah ke dalam surga.
Orang yang seperti apa yang dijamin masuk surga? Itulah mereka yang tidak menentang Allah, tidak menentang agama Allah, tidak menentang utusan Allah.

Baca Juga :   Ayo Bangkit

Maka sebagai penutup tulisan ini, Saya menghimbau para pembaca agar melakukan koreksi tentang kriteria orang sukses yang sesungguhnya. Janganlah kita termasuk ke dalam kriteria orang-orang sukses dalam 3 ta tetapi termasuk orang yang dilaknati Allah. Tidak dilarang untuk sukses dalam tahta, harta, wanita dan ta lainnya. Tapi jangan sampai kita memperoleh murka dan nerakanya Allah SWT.

Selalulah introspeksi diri apakah kita menyekutukan Allah atau tidak, apakah kita mentaati perintahnya atau tidak. Jika kita menyekutukan Allah dengan sengaja atau tidak maka bertaubatlah segera. Jika kita tidak mentaati Allah maka segeralah mentaatiNya.

Gagal di dunia tidak seberapa dan nasih ada waktu memperbaikinya. Tetapi gagal di akhirat, tidak ada kesempatan untuk melakukan koreksi. Maka kita akan menyesal selama-lamanya. Nauzubillah minzalik.

Penulis: Nurhidayahtunisa (Siswi SMAN 9 Sinjai)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *