Opini  

Kalimat Alhamdulillah dan Innalillah Yang Terbalik

Penulis: A. NASRULLAH U PAOLAI (REDAKSI)

OPINI, EXPOSETIMUR.com – Mungkin saat membaca judul tulisan ini, akan menimbulkan pertanyaan kenapa ada kata terbalik. Tentu hal itu sangat wajar karena kalimat Alhamdulillah sangat sakral bagi kita semua sebagai umat Islam karena secara hakikat, kalimat atau ucapan Alhamdulillah menjadi ungkapan rasa syukur atas segala nikmat yang Allah berikan kepada hambanya dan sebagai pengakuan atas kemulia Rabb yang maha agung dan hambah yang maha hina.

Saya secara pribadi bahkan kita semua mungkin sepakat bahwa, kalimat Alhamdulillah harus menjadi tradisi lisan dalam situasi mendapat nikmat kebaikan sedangkan kalimat Innalillah, apabila mendapat nikmat cobaan, karena sengguhnya, baik atau buruknya yang kita alami, semua adalah nikmat yang patut disyukuri.

Lalu kenapa saya menulis kalimat Alhamdulillah terbalik…? (bukan salah), Itu semua lahir dari sebuah renungan dan juga dari berbagai referensi buku yang pernah saya baca, dimana ada yang harus diletakkan secara tepat dalam mengucapkan kalimat Alhamdulillah dan Innalillah.

Dalam berbagai kesempatan, penulis kerap kali melihat dan mendengar ucapan kalimat Alhamdulillah apabila berhasil menduduki jabatan atau sukses meraih kemenangan pada perhelatan demokrasi, entah itu Pilkades, Pilbub, Pilgub, Pilpres dan semacanya. Penulis belum pernah melihat atau membaca, adanya kalimat Innalillah yang di tulis atau medengar ucapan pihak yang berhasil dalam hajatan suksesi tersebut.  Padahal kita semua mungkin mengetahui bahwa, jabatan adalah cobaan yang tidak mudah di emban. Kalimat Alhamdulillah sejatinya akan sangat tepat di ucapkan apabila di ahir masa jabatan. Hal itu sebagai bentuk rasa syukur telah melaksanakan tanggungjawab dengan sebaik baiknnya.

Begitu juga sebaliknya, bagi yang mungkin mengalami kegagalan, sejatinya mengucapkan kalimat Alhamdulillah karena Allah menyayangi dengan tidak memberi ujian melalui jabatan.

Ujian dari Allah tidak hanya berbentuk musibah atau bencana. Kekuasaan dan jabatan juga ujian. Allah akan melihat siapa yang bersyukur dan siapa yang kufur. Siapa berbuat dalam jabatan dan kekuasaannya yang diridhai Allah dan siapa berbuat dari apa yang dimurkainya.

Baca Juga :   Sulbar Darurat Kekerasan Seksual

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman tentang Nabi-Nya, Sualiman ‘Alaihissalam saat melihat istana Bilqis di sisinya,

هَذَا مِن فَضْلِ رَبِّي لِيَبْلُوَنِي أَأَشْكُرُ أَمْ أَكْفُرُ

“Ini termasuk kurnia Tuhanku untuk mencoba aku apakah aku bersyukur atau mengingkari (akan nikmat-Nya).” (QS. Al-Naml: 40)

Suatu waktu Abu Dzar al-Ghifari bertanya kepada Nabi. “Ya Rasulullah, mengapa kau tak memberi jabatan apa-apa kepadaku?” Sambil menepuk bahu sahabatnya yang zuhud itu, Nabi menjawab, “Hai Abu Dzar, kau seorang yang lemah, sedangkan jabatan itu adalah amanah.”

Sabda Rasulullah, jabatan kelak pada hari kiamat hanya akan menjadi penyesalan dan kehinaan, kecuali bagi orang yang dapat menunaikan kewajiban dan tanggung jawabnya (HR Muslim).

Dari sabda Rasulullah diatas, kita dapat mengambil hikmah, jabatan yang di dapatakan dengan demokratis saja masih menjadi ancaman apabila tidak bisa amanah, apalagi dengan cara yang tidak mendidik dengan berbagai cara, maka sejatinya bagi yang berhasil semoga amanah agar mendapat nikmat balsan kebaikan dari Allah SWT , dan bagi yang belum berhasil, mari bersyukur karena dijauhkan dari ujian jabatan,  karena sesungguhnya Allah akan memberikan kita nikmat diluar apa yang kita pikirkan sepanjang selalau bersyukur.

Ahirnya, penulis  menyampaikan permohonon maaf apabila dalam tulisan ini terdapat banyak kesalahan, penulis akui itu murni kesalahan pribadi penulis sebagai manusia biasa, dan penulis ingin sampaikan bahwa,  tidak ada tujuan lain dari tulisan ini selain mencoba menyapaikan hasil kajian dari berbagai referensi yang penulis pernah baca. Semoga tulisan ini membawa maanfaat bagi kita semua terutama buat diri penulis sendiri.

Penulis: A. NASRULLAH U. PAOLAI

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *