Desa  

Usut Tuntas Informasi Fakta Seputar Desa Talata

Kades bersama wartawan exposetimur

Exposetimur.com – Pemerintah Desa Talata , Kecamatan Tinondo, Kabupaten Kolaka Timur, Provinsi Sulawesi Tenggara.

Saat dijumpai Selasa 31 Agustus 2021 Budiman kepala Desa Talata mengungkapkan Terkini melalui perogram inovasi Desa terang tercatat sebanyak 120 unit lampu jalan menerangi setiap halaman pemukiman warga.Anggaran yang digunakan bersumber dari APBN Dana Desa DD tahun 2021.

Selain penerangan, infrastruktur jalan turut digenjot kurang lebih sepanjang 2.240 meter resmi diputuskan dalam Musdes , meliputi dua dusun yakni dusun 3 dan dusun 4.

“Terkait infrastruktur jalan (perkerasan) pihak kami bersama masyarakat menyepakati merencanakan sepanjang 2.240 meter terdapat di dua lokasi dusun, sementara terealisasi kurang lebih 1000 meter melalui pencarian anggaran tahap awal tahun 2021″Sambung Budiman saat di Wawancarai Supriadi Buraerah Expostimur.com.

Lanjut kata Budiman” Terkhusus program Desa tanggap darurat covid-19 berjalan sesuai tahapan, kami telah sukses merealisasikan penyaluran bantuan langsung tunai BLT DD sampai dengan tahap delapan (Agustus-Red).

Masing-masing setiap penerima sebesar Rp.300.000 Sebanyak 20 kepala keluarga KK penerima ditahun 2021 ini, sedangkan data untuk tahun lalu 2020 sebanyak 59 kepala keluarga penerimaan dari besaran Rp 600.000, hingga masuk pada BLT besaran 300.000.

Sementara untuk pengelolaan anggaran 8% Dana Desa dialokasikan Untuk belanja biaya persiapan Posko PPKM dan rumah isolasi mandiri, intinya untuk pemenuhan kebutuhan perotokoler kesehatan (Prokes )Covid-19.imbuhnya

Desa Talata yang terdiri dari 4 Dusun dengan jumlah kepala keluarga KK sebanyak 177 jumlah penduduk kurang lebih sebanyak 660 jiwa, merupakan hasil pemekaran wilayah kelurahan Tinegi.

Wilayah yang terkini dipimpin pria kelahiran 4 Mei 1958 ini, resmi dimekarkan tepat 24 Desember tahun 2007 lalu.

Kendati demikian Nama Desa Talata memiliki arti atau dapat digambar berdasarkan simbol kekayaan alam yang dimilikinya.kata Talata sendiri merupakan singkatan dari tiga nama mata air yakni Taroindi, ladoyu, tabini, menurut Budiman hingga kini ketiga mata air tersebut masih terus memberikan manfaat bagi masyarakat.

Pasca dimekarkan, Desa Talata cukup terbilang mandiri, betapa tidak, ditahun 2012 lalu, pemerintah Desa Talata menggelar acara peresmian kantor,turut dihadiri Nur Alam selaku Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra).

Masih Ungkapan Budiman.Diusia puluhan tahun Desa Talata, masih dikenal salah satu wilayah penghasil pertanian perkebunan,dan persawahan, dan bahkan penghasil minyak Atsiri jenis Nilam.

“Alhamdulillah di Desa Talata ini,masih di dukung melalui sektor pertanian perkebunan dan persawahan, serta tanaman Nilam, semoga kedepannya terus-menerus ada peningkatan hasil pertanian masyarakat,baik melalui persawahan maupun perkebunan “harapnya.

Baca Juga :   Ketua Kepdah Sebut LPM Desa Pulau Harapan Butuh Perhatian

Kemilau karier kepemimpinan Budiman dapat ditinjau sebelum menjabat di Desa Talata, sebelumnya ia, perna mejabat sebagai anggota badan Permusyawaratan Desa BPD di wilayah 19 November hingga sempat memimpin wilayah Desa 19 November, kabupaten Kolaka.

Menyikapi lebih lanjut, data dihimimpun Wartawan ,berdasarkan informasi melalui ungkapan masyarakat,pengelolaan anggaran Dana Desa DD yang dialokasikan untuk Badan usaha milik Desa (Bumdes) Desa Talata dikabarkan Macet total (matol).

Terkait informasi seputar Macet nya Badan usaha milik Desa (Bumdes )Talata, Azisa Bendahara Desa Talata, menegaskan bahwa apa yang di keluhkan masyarakat benar adanya.

“Soal dana Bumdes memang benar ada kemacetan, baik melalui pelaporan administrasi maupun kegiatan jenis usaha.Padahal di tahun 2018 dan tahun 2019 Bumdes mendapatkan donor anggaran sebesar Rp.80.Jt rupiah dengan rincian tahun 2018 sebesar Rp 30.jt tahun 2019 Rp.50.jt. ujar Azisa.

Selain Bumdes di Desa Talata juga ditemukan satu item pekerjaan infrastruktur jembatan beton melalui sumber anggaran Dana Desa tahun 2017 sejak di bangun belum dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, dipertanyakan hal tersebut Budiman kades , bersama Azisa saat dimintai konfirmasi sebelum wawancara usai.

“Bukan tanpa alasan, seusai dibangun jembatan tersebut tiba-tiba runtuh., Hal tersebut juga benar adanya.

“Bangunan jembatan belum dirasakan manfaatnya oleh warga pengguna jalan, tiba-tiba runtuh, dibangun saat Bastian S,Pd Selaku PJ pelaksana Jabatan kades Talata”

Sementara untuk informasi pengelolaan anggaran Dana Desa DD, melalui kepemimpinan Budiman sempat ada kegiatan yang mengalami penundaan pihak yang berkompeten sempat turun melakukan pemeriksaan, lantas di awal tahun 2021 semuanya sudah rampung terealisasi.meski demikian kegiatan Bumdes masih macet total dan runtuhnya bangunan jembatan seakan terkemas rapi.kuncinya

Penulis dan Liputan Supriadi Buraera. 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *