Parpol  

Dari Partai Pelopor Ke Partai Perkasa, Perjuangan Hak Warga Desa Jilid II Siap Dimulai

Kongres dan Perubahan nama Partai PELOPOR menjadi Partai PERKASA di Jakarta
Kongres dan Perubahan nama Partai PELOPOR menjadi Partai PERKASA di Jakarta, Sabtu (09/10/2021)

Jakarta, exposetimur.com _ Semangat dan jiwa pelopor lahirnya Undang-undang Desa telah sejak lama hidup dalam nurani Eko Suryo Santjojo bersama para pejuang melalui Parade Nusantara, yang hampir semua orang tau bahwa, Parade Nusantara adalah cikal bakal perjuangan lahirnya Undang-undang Desa.

Mengingat banyaknya hak-hak Desa yang belum sepenuhnya dinikmati warga desa itu sendiri, maka Ketua Partai Pelopor besutan Rachmawati Soekarnoputri ini, merasa sudah waktunya rakyat desa memiliki kekuatan di Parlemen untuk memperjuangkan hak-hak warga Desa secara politik.

Untuk menghidupkan nilai-nilai perjuangan Parada Nusantara itulah, maka partai PELOPOR kini berubah nama menjadi Partai PERKASA, dimana sepenuhnya akan memberikan ruang politik kepada masyarakat desa seluas-luasnya.

Selain itu semngat Parade Nusantara sebagai organisasi pejuang lahirnya Undang-undang Desa ini akan melanjutkan perjuangan hak-hak warga desa jilid II. Jika sebelumnya menjadi parlemen jalan melalui aksi ujuk rasa dan orasi mimbar jalan melalui pengorbanan, moril dan materil, bahkan darah, kini perjuangan jilid II akan memasuki perjuangan politik.

Kongres dan Perubahan nama Partai PELOPOR menjadi Partai PERKASA di Jakarta
Kongres dan Perubahan nama Partai PELOPOR menjadi Partai PERKASA di Jakarta, Sabtu (09/10/2021)

Ketua Umum Partai PERKASA (eks Partai Pelopor red) Eko Suryo Santjojo berharap perubahan nama Partai PELOPOR menjadi Partai Pergerakan Kebangkitan Masyarakat Desa (PERKASA) dapat meneruskan perjuangan pendiri ibu Rachmawati Soekarnoputri. Ia menyampaikan bahwa Partai PERKASA sama dengan pendahulunya, adalah Partai yang berasaskan Pancasila dengan visi misi memperjuangkan kesejahteraan dan kemakmuran seluruh rakyatnya Indonesia sebagaimana yang terus diperjuangkan oleh Rachmawati Soekarnoputri hingga menutup usia pada 3 Juli 2021 lalu.

” Perubahan nama partai PELOPOR menjadi Partai PERKASA ini untuk meneruskan perjuangannya bung Karno dan ibu Rachmawati Soekarnoputri akan cita cita mulia membangun Indonesia sejahtera melalui hak-hak warga desa” Ujarnya Usai Kongres Partai Pelopor di Jakarta Sabtu (09/10/2021) kemarin.

Kongres Partai Pelopor ini dipimpin Ketua Eko Suryo Santjojo di dampingi Sekertaris Jenderal Ristiyanto, merupakan Muktamar terahir dan pada kesempatan tersebut pula disepakati perubahan nama Partai PELOPOR menjadi Partai PERKASA.

Perubahan ini dilakukan untuk mensinergikan semangat Perjuangan hak-hak warga desa dan memperkuat konsolidasi kader menuju Pileg 2024. Pergantian nama ini pula akan di ikuti perubahan Struktur Partai, Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART.

Baca Juga :   Reses di Bulan Ramadhan, Oka Mahendra Berdialog Dengan Warga Paiton

Kongres Partai Pelopor 2021 dihadiri oleh perwakilan dari 34 provinsi, dan 6 dari 12 pengurus Partai Pelopor hasil kongres pada 2008.

Kongres dan Perubahan nama Partai PELOPOR menjadi Partai PERKASA di Jakarta
Kongres dan Perubahan nama Partai PELOPOR menjadi Partai PERKASA di Jakarta, Sabtu (09/10/2021)

Dikatakan Eko bahwa, Perubahan nama Partai Pelopor menjadi Partai PERKASA merupakan upaya para kader untuk menghentikan dikotomi antara kelompok nasionalis dan religius. Karena kata dia, dikotomi itu cenderung memecah belah keutuhan dan persatuan bangsa, padahal nilai-nilai Nasionalisme dan Agama sudah terangkum dalam Pancasila dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika.

” Dengan nama partai baru ini, saya berharap tidak, kita semua tidak menjual tagline Agama (Religius) dan Nasionalisme yang akan menjebak kita pada dikotomi Suku, Ras, Agama dan Golongan (SARA) yang akan mendegradasi Politik Bangsa Indonesia” Punkas Eko Suryo.

Eko mencontohkan perpecahan dapat terlihat pada buminya sebutan Cebong dan Kampret yang sudah menjadi trend pada para kubu pendukung politik Indonesia hari ini. Belajar dari hal tersebut, Partai PERKASA hadir dengan misi menciptakan iklim politik yang sehat, santun dan memecah belah persatuan dalam perbedaan pilihan politik.

” Pancasila yang digali dari norma adat dan norma Agama, harusnya melahirkan kehidupan politik yang sehat, bukan merusak tatanan politik. Kondisi seperti itu harus diakhiri karena tidak sesuai Pancasila,” terang Eko.

Diketahui, Partai Pelopor yang merupakan cikal bakal Partai Perkasa resmi terbentuk pada 29 Agustus 2020. Partai itu pernah menjadi peserta pemilu pada 2009 dengan nomor urut 22.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *