BULUKUMBA, EXPOSETIMUR.com _ Gelombang aksi mahasiswa terkait permasalahan RUU KPK yang dianggap menguntungkan koruptor dan melemahkan KPK terus berlanjut di seluruh plosok negeri ini, bahkan dalam aksi tersebut sudah memakan korban jiwa, yaitu aktivis IMM Sulawesi Tenggara (Sultra) atas nama Immawan Randi.
Kejadian tersebut pada hari kamis 26 september, Randi melakukan aksi bersama kawan- kawannya yang kemudian Randi terkena tembakan di dada paling kanan yang membuat nyawanya melayang.
Menanggapi hal itu, Ketua Hukum dan Ham Pemuda Muhammadiyah Kabupaten Bulukumba Syarifuddin dalam keteranganya kepada team work exposetimur, Jumat 27 September 2029, menyesalkan atas tindakan reprensif oleh oknum polisi yang melakukan hal tersebut, “padahal negara kita ini adalah negara demokrasi menyampaikan pendapat dan ekspresi didepan umum itu diatur dalam Undang-Undang ungkap Syarif Jumat 27 September 2019” jelasnya
Lanjut Syarif bahwa, kejadian tersebut merupakan pelanggaran dalam penangan massa sesuai Peraturan Kapolri Nomor 8 Tahun 2009 tentang Implementasi Prinsip dan Standar Hak Asasi Manusia dalam Penyelenggaraan Tugas Kepolsian RI dan Perkapolri tentang Perkapolri Nomor 16 Tahun 2006 Pengendalian Massa.
Olehnya itu, Ia mendesak kapolri mengusuk tuntas kasus penembakan terhadap Randi oleh oknum polisi dan meminta Presiden Republik Indonesia
mengeluarkan PERPPU terhadap UU KPK.
[Wahyuningsih_ET04]
