Guru SD di Gowa Dikeroyok Orang Tua Siswa Barsama Dua Anaknya, Ini Kata Mr. Jun

Tampak wajah Hastiah Guru SD Pa, bangiang Kabupaten Gowa penuh luka akibat dikeroyok orang tua siswa bersama dua anaknya

GOWA, exposetimur.com _ Perlindungan Hak Asasi bagi peserta didik menyebabkan para guru kerap kali takut melalukan pembinaan secara maksimal karena kenyataan telah banyak guru kemudian diproses hukum hanya persoalan sepele yang tujuannya untuk mendisiplikan siswanya, baik waktu, pelajaran maupun etika siswa.

Disisi lain, Guru Kerap kali mendapat perlakuan buruk dari orang tua murid/siswa yang terbilang  berlebihan. Seperti kasus penyeroyokan salah seorang guru yang dilakukan salah seorang orang tua siswa/murid di Sekolah Dasar Pa’bagiang Kab. Gowa, Rabu 04 September 2019 kemarin.

Menurut informasi yang dihimpun bahwa, sehari sebelumnya, anak pelaku pengeroyokan (orang tua murid red) berkelahi dengan sesama murid disekolah tersebut, kemudian orang tua murid (pelaku pengeroyokan) meminta Hastiah (korban), menghukum lawan anaknya, tetapi tidak dipenuhi karena permaslahan di sekolah tentu harus melalui proses internal dan tidak serta merta dilakukan hukuman tanpa pertimbangan, hal tersebit kemudian membuat pelaku kalap mata dan mengeroyok korban bersama dua anaknya.

Menyikapi kejadian tersebut, Mr Jun yang juga sebagai Guru sekligus Penulis dan Konsultan Pendidikan SLI Sulawesi Selatan, menyayangkan peristiwa ini, menurutnya, Sulawesi Selatan masyarakatnya kental dengan budaya Sipakatau,Sipakainge, dan siapakalebbi, namun budaya ini sedikit bergeser, hususnya di kalangan dunia pendidikan.

“Melihat Video yang berdurasi kurang lebih 20 detik, seolah memperlihatkan kepada semau kalangan jika ada yang hilang dari dunia pendidikan. Marwah Guru di mata sebagian orang tua siswa hilang. Mereka tak lagi memandang guru sebagai sosok yang di hormati, sosok yang disegani, sosok yang serba bisa. Ada yang hilang dari dunia pendidikan, orang tua siswa nekat masuk sekolah hingga masuk kelas dan memaki sambil menunjuki guru. Ini peristiwa di luar kewajaran, ini masalah. Apatahlagi Guru samoai dilukai” Pungkasnya

Baca Juga :   Laka Lantas Depan SPBU Tanetea, Dua Motor dan Satu Pengemudi Hangus Terbakar

“Innalillah, Harusnya persoalan di darat diselesaikan di darat. Urusan di laut juga di selesaikan di laut. Ada yang hilang. Ada yang bergeser dari dunia pendidikan. Guru serba salah. Di sisi lain ia bertindak sebagai pengganti orang tua siswa di sekolah, tapi sisi orang tuanya terusik oleh orang tua siswa itu sendiri” Ucapnya prihatin, Kamis (05/09/2019)

Semoga ini menjadi pembelajaran bagi orangtua dan guru – guru. Penting komunikasi di bangun sejak dini antara pihak sekolah dan guru. Penting orang tua untuk senantiasa dilibatkan dalam kegiatan sekolah agar ia paham dunia sekolah. Saya pikir masalah ini sudah kronis. dan tak sepantasnya kejadian ini disaksikan oleh siswa. Semoga ini adalah kejadian yang dapat membentuk mental siswa dan menghadirkan sikap kepedulian tinggi terhadap gurunya. Harap Mr Jun menutup Kalimatnya

[Inchy_red]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *