KKN Unhas Latih Kelompok Tani Desa Balangtaroang Membuat Pupuk Kompos

Kelompok Tani Se-Desa Balangtaroang Ikuti Pelatihan Pembuatan Pupuk Kompos Oleh KKN Unhas, Senin (26/07/2021) kemarin
Kelompok Tani Se-Desa Balangtaroang Ikuti Pelatihan Pembuatan Pupuk Kompos Oleh KKN Unhas, Senin (26/07/2021) kemarin

Bulukumba, exposetimur.com – Mahasiswa KKN Universitas Hasanuddin Makassar (Unhas) Gel. 106 Wilayah Bulukumba 4 (Kec. Bulukumpa) mengadakan program kerja pengembangan kelembagaan petani dan penyuluhan melalui “Pelatihan Pembuatan Kompos” di Aula Kantor Desa Balangtaroang, Kecamatan Bulukumpa, Kabupaten Bulukumba, Senin (26/07/2021) kemarin.

Peserta kegiatan yang hadir merupakan masyarakat yang tergabung dalam Kelompok Tani se-Desa Balangtaroang.

Kepala Desa Balangtaroang Abdul Waris dalam sambutannya mengapresiasi adanya kegiatan ini,  “Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada adik-adik KKN Unhas karena telah memilih Desa Balangtaroang sebagai tempat pelaksanaan kegiatannya, melihat mayoritas masyarakat di sini adalah petani jadi kegiatan ini menurut saya tepat sasaran karena memberikan jawaban yang dibutuhkan bagi para petani”

Sementara Ahmad Fajar Sandi selaku Koordinator Wilayah Bulukumba 4 menyampaikan harapannya bahwa setelah pelatihan ini, para kelompok tani telah memiliki bekal dan pengetahuan untuk mengolah limbah organik yang ada di sekitar menjadi pupuk kompos yang siap diaplikasikan dan juga semoga hasil pelatihan ini dapat dilirik oleh bumdes untuk diberikan pengawalan sehingga dapat terbentuk unit usaha baru yang dapat membantu peningkatan ekonomi masyarakat.

Selain itu, Menurut Ani Nurhidayat, Mahasiswa jurusan Agroteknologi Unhas, mengatakan bahwa, selain ramah lingkungan, pupuk kompos yang dibuat tersebut juga dapat mengurangi limbah rumah tangga yang biasanya hanya dibuang percuma. Bahan yang digunakanpun bisa didapatkan dengan mudah, yakni berupa kotoran ternak, limbah sayur, gulma eceng gondok, dan sampah dedaunan.

“Penggunaan pupuk kimia dalam jangka pendek memang mampu mempercepat masa tanam karena kandungan haranya bisa diserap langsung oleh tanah, namun dalam jangka panjang dapat menyebabkan banyak kerusakan, baik kerusakan unsur-unsur tanah, matinya mikroorganisme pengurai bahan organik, bahkan kerusakan pada bagian tubuh tanaman. Harga pupuk kimiapun mahal, maka diharapkan dengan diberikannya pelatihan ini maka masyarakat tani Desa Balataroang bisa memproduksi pupuk untuk tanaman sendiri yang terjamin ramah terhadap lingkungan” Jelas Ani.

Baca Juga :   Ketua KT Sipakatuo: Miris, Posko Siaga Covid-19 Desa Balangtaroang Kosong

Setelah pemberian materi dalam ruangan, para petani diikutsertakan dalam proses pembuatan kompos di luar ruangan agar mempraktikkan materi yang telah diberikan. Hal ini memberikan peningkatan pengetahuan tentang manfaat bahan sisa limbah organik yang dapat dijadikan sebagai bahan baku pembuatan pupuk kompos.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *