Ragam  

Milad Muhammadiyah ke 110, Begini Amanah PW Muhammadiyah Sul-Sel

Milad Muhammadiyah ke 110 dihadiri wakil Bupati,Tomy Satria Yulianto dan para jajaran Muhammadiyah yang dilaksankan di Kampung Baru Bulukumba, Minggu (13/10/2019)

BULUKUMBA, EXPOSETIMUR.com _ Resepsi Milad Muhammadiyah yang ke 110 yang berlangsung hari ini Rabu, 13 Oktober 2019, di Kampung Baru, Kabupaten Bulukumba, berlangsung hikmat.

Resepsi Milad ini di rangkaikan dengan agenda antara lain, musyawarah daerah hisbul watan, Perkemahan Hisbul Watan, dan latihan bersama, tablig akbar serta pentas seni.

Dalam Sambutan Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) yang di wakili oleh A.Syawal menyampaikan bahwa, apa yang sudah dilakukan oleh Muhammadiyah hari ini, sudah di akui oleh masyarakat luas dan Pemerintah Republik Indonesia, dimana Pemerintah mengangkat KH.Ahmad Dahlan sebagai Pahlawan Nasional, melalaui keputusan Presiden nomor 657 27 Desember 1961 dengan pertimbangan yakni, kelompeloporan umat Islam sebagai Bangsa Indonesia untuk menyadari nasibnya sebagai Bangsa terjajah yang harus belajar, memberi ajaran Islam yang murni kepada bangsanya, ajaran yang menuntut kecerdasan dan beramal bagi masyarakat dan umat, memelopori amal usaha sosial dan pendidikan yang amat diperlukan dalam kebangunan demi kemajuan Bangsa Indonesia dengan jiwa ajaran Islam. Selain itu, melalui organisasi Aisyiah, telah mempelopori kebangunan wanita bangsa Indonesia untuk mengecap pendidikan sosial dan setingkat dengan kaum pria. Setelah Indonesia merdeka, berbagai periode Pemerintahan hingga periode revormasi, pengabdian Muhammadiyah kepada Bangsa Indonesia masih terus berlanjut hikmat, kebangsaan ini di dorong oleh keinginan yang kuat agar Indonesia mampu melangkah kedepan sejalan dengan cita-cita kemerdekaan. Ini bukti bahwa Muhammadiyah benar-benar berkeringat dalan usaha mencerdaskan dan memajukan kehidupan bangsa, lebih khusus di bidang Pendidikan, kesehatan dan Sosial. Kesemuanya itu melalui Pendidikan Muhammadiyah yang tersebar di seluruh tanah air dan di pelosok – pelosok yang jauh tertinggal di wilayah kesatuan Repuplik Indonesia.

Rangkaian acara pada Milad Muhammadiyah ke 110 di Bulukumba, Minggu (13/10/2019)

Lebih lanjut syawal menyampaikan bahwa, Manusia berkarakter terutama insan berahklak mulia, di tunjukkan dengan sifat jujur, amanah, mandiri ,kerja keras serta berperan individu yang baik maupun sebagai insan sosial. Manusia cerdas adalah manusia indonesia yang seutuhnya yang memiliki kekuatan akal, budi, moral dan ilmu pengetahuan yang unggul untuk memahami realitas persoalan serta mampu membangun kehidupan kebangsaan yang bermakna demi terwujudnya cita-cita Nasional yakni, memiliki manusia yang cerdas dan memiliki pondasi Iman yang kokoh, kekuatan Intelektual yang berkualitas dan menjadi pelaku kehidupan kebangsaan yang positif sesuai dengan nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila.

“Pendidikan Nasional, selain mampu menghasilkan manusia yang cerdas juga dapat membentuk watak sebagai karakter utama dalam kehidupan masyarakat. Karakter utama itu muncul melalaui keteladanan, kejujuran, kebenaran, keberanian, kemerdekaan, kedisiplinan dan tanggungjawab. Nilai nilai utama tersebut harus melekat menjadi karakter bangsa untuk melawan penyakit yang cenderung hidonis, konsuktif, yang menyebabkan bangsa Indonesia teringgal dengan negara negara yang lain, Bangsa Indonesia tidak akan tiba tiba maju serta berkualitas unggul menghadapi zaman revolusi 4.0 secara insan dan dangkal, perlu gerakan pendidikan dan rekonstruksi nasional yang mencerdaskan kehidupan bangsa”paparnya.

Sementara itu wakil Bupati Bulukumba Tomy satria yulianto S.IP dalam sambutannya menyampaikan bahwa, Kader kader Muhammadiyah hari ini yang sudah jadi PNS, komisioner KPU, Bawaslu dan semua dimensi, tentu ini merupakan semangat dan visi kemuhammadiyahan, dalam hal ini Bangsa yang berkemajuan, dengan demikian, maka patut kita yakini perjalanan kebulukumbaan kita kedepan, harus betul-betul merasut dalam seluruh dimensi sosial masyarakat kita, dan kita harus mampu memberikan pengaruh pada pengambilan pengambilan kebijakan ataupun keputusan, sehingga Bulukumba bisa lebih baik di masa yang akan datang

“Milad yang dilakukan oleh Muhammadiyah, kami percaya bahwa semangat dan kebanggaan kita dalam memberikan konstribusi terbaik bagi masyarakat kita, mari kita senantiasa menumbuhkan semangat kita bahwa, perjuangan Muhammadiyah belum berakhir, tantangan-tanrangan yang dihadapi di masa mendatang semakin kuat, revolusi industri 4.0 dijadikan semacam potensi dan peluang bagi masyarakat tetapi juga bisa berdisporsi atau bisa keluar dari jalur apabila kita tidak mengawal perkembangan dan pergerakan revolusi 4.0 sebaik-baiknya, bisa jadi kita hanya menjadi konsumen dari revolusi 4.0, kita hanya menjadi user tidak memanfaatkan ini sebaik-baiknya, maka kemudian kita akan tergerus oleh zaman dan kita hanya mendapatkan hal-hal buruknya dari revolusi 4.0 itu sendiri, olehnya itu mari kita kawal dan Muhammadiyah kami percaya bisa menjadi organisasi yang siap menghadapi revolusi 4.0. Semoga Muhammadiyah juga berusaha berakselerasi dengan itu semua sehingga mampu menjawab tantangan zaman dan tantangan generasi muda kita, banyaknyalah berbuat lalu kemudian kita bangun dengan nilai-nilai Kemuhammadiyahan, nilai-nilai bagsa yang berkemajuan dan pemerintah daerah terus berusaha merangkul, bersinergi dan berintegrasi bersama dengan seluruh elemen elemen yang ada, salah satunya adalah Muhammadiyah, yang kami meyakini selama ini telah memberikan konstribusi terbaik di Kabupaten Bulukumba di masa lalu, dimasa sekarang dan di masa yang akan datang, semoga setelah kita melakukan milad yang ke 110 ini,  kita kemudian berbakti kepada masyarakat dengan visi misi Kemuhammadiyahan karena sejarah telah membuktikan bagaimana besarnya konstribusi Muhammadiyah selama ini” Ulas Tomy.

Sementara  Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sulawesi Selatan KH.Iskandar Tompo dalam amanahnya menyampaikan tertuang dalam beberapa poin yakni.

*bangunlah Bulukumba ini dengan Iman kepada Allah SWT, mari kita bangun bangsa Indonesia dengan Iman dan senantiasa bersyukur atas nikmat yang telah di berikan oleh Allah SWT,  sehingga ketika ada masalah ataupun musibah yang menimpa, mari kita ikhlas menerima semua itu denga n sabar
*Pengaruh hidolistik dalam kehidupan, penyakit yang mau senangnya saja tidak mau susah dan ketika ini terjangkit kepada angkatan muda, maka itu akan berpengaruh negatif bagi kehancuran negara Indonesia, maka tugas kita sebagai orang tua dan pemuda untuk membina generasi muda kita karena generasi pengganti kita ketika kita sudah meninggal yakni anak-anak kita dan yang tidak kita inginkan generasi generasi yang tidak bertanggung jawab serta tidak beribadah kepada Allah SWT . Ini merupakan tugas yang tidak mudah tapi jika bukan kita yang bergerak dari sekarang siapa lagi. Pada zaman Rasul yang di bina itu mayoritas anak muda, olehnya itu ini adalah tanggujwab kita bersama.
*mari kita merawat ukhwa kita, Muhammadiyah tidak pernah berpendapat bahwa, hanya dengan Muhammadiyah, negara bisa maju akan tetapi Muhammadiyah senantiasa berprinsip bahwa, dengan membangun ukhwa adalah bagian dari prinsipnya, olehnya itu, mari kita membangun ukhwa dan bersatu membangun Bulukumba dan Negara kita yang tercinta ini dengan nilai nilai  dan prinsip ukwah.tutupnya

[Inchy_ET04]

Baca Juga :   Penghargaan Pelayanan Publik Kembali di Raih Kabupaten Pinrang

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *