Ragam  

Desa Kambuno Hadirkan Sarana Gerakan Baru Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial.

Perpustakaan Desa Kambuno Kecamatan Bulukumpa Kabupaten Bulukumba

BULUKUMBA_ http://exposetimur.com Seiring dengan perkembangan zaman yang semakin maju, perpustakaan dituntut untuk semakin berkembang dalam meningkatkan kualitasnya.

Salah satu Hukum Dasar Perpustakaan yang diungkapkan oleh S. R. Ranganathan menyebutkan bahwa library is growing organisme, yang artinya perpustakan adalah organisasi yang terus menerus berkembang, terus melakukan transformasi dan inovasi baru dari waktu ke waktu yang tidak hanya “berdiam diri” saja.

Perpustakaan bukan hanya ada di kota madya ataupun kota metropolitan. Perpustakaan seyogyanya harus ada di berbagai sudut di penjuru desa yang ada di Indonesia.

Perpustakaan Desa adalah perpustakaan masyarakat yang difungsikan sebagai salah satu sarana/media untuk meningkatkan dan mendukung kegiatan pendidikan masyarakat pedesaan, yang merupakan bagian integral dari kegiatan pembangunan desa/ kelurahan.

Perpustakaan desa yang berada di tengah-tengah masyarakat memberikan banyak kebermanfaatan. Perpustakaan desa tidak hanya sebagai lembaga informasi yang menyediakan koleksi buku untuk dibaca oleh masyarakat sehingga dapat meningkatkan minat baca, lebih dari itu hadirnya perpustakaan desa juga berfungsi untuk pemberdayaan masyarakat.

Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) menegaskan Dana Desa dapat digunakan untuk penguatan budaya literasi desa, salah satunya melalui pembangunan dan pengelolaan perpustakaan desa. Itu sebabnya, tak ada alasan bagi setiap desa untuk tidak membangun dan mengembangkan perpustakaan di desanya.

 

Desa Kambuno rupanya sangat paham terkait hal tersebut, ini terbukti dari keberadaan perpustakaan di desa Kambuno.

Keberadaan perpustakaan desa di Kambuno adalah wujud dari dukungan literasi desa yang kemudian di terjemahkan kedalam sebuah ruang baca bagi masyarakat setempat sekaligus tempat alternatif untuk mengisi waktu luang agar bisa lebih bermanfaat.

Keberadaan perpustakaan desa juga merupakan salah satu sarana bentuk gerakan baru perpustakaan berbasis inklusi sosial di desa Kambuno. Hal tersebut dijelaskan oleh salah satu perangkat desa sekaligus kepala perpustakaan desa Kambuno Adi Kurniawan.

Adi Kurniawan

 

” Keberadaan perpustakaan ini adalah Sebagai sarana bentuk gerakan baru perpustakaan berbasis inklusi sosial di desa Kambuno ” Jawab adi disela sela merapikan rak buku saat ditemui pada kamis 2 Desember 2021 di Kambuno.

Baca Juga :   Dinas PMD Luwu Timur Bersama 80 Aparatnya Studi Tour di Desa Kambuno

Perpustakaan desa Kambuno kini sudah dilengkapi dengan kurang lebih 1000 buku bacaan yang didapatkan dari berbagai macam bantuan. Bukan hanya itu, perpustakaan juga kini di lengkapi fasilitas mendukung seperti Rak buku, lemari, satu Printer, 3 PC serta dilengkapi dengan WiFi yang di dapatkan dari Perpustakaan Nasional.

“Kami sudah ada 3 PC, 1 Print, rak buku, lemari dan buku-buku bacaan. Perpustakaan juga sudah dilengkapi dengan WiFi yang didapat dari bantuan Perpusnas” Terang Adi.

Keberadaan perpustakaan desa di Kambuno adalah salah satu contoh bahwa tak sulit untuk menghadirkan ruang baca bagi masyarakat selagi desa mau dan komitmen.

” Kami rasa tidak ada yang sulit, perpustakaan desa sangat mudah untuk di adakan. Pemerintah komitmen dan masyarakat mendukung, semua bisa”. Jelasnya.

Bukan hanya menjadi ruang literasi, perpustakaan desa Kambuno juga hadir di tengah-tengah masyarakat sebagai solusi untuk menciptakan lapangan pekerjaaan. Hal tersebut dijelaskan kembali oleh Adi.

“Tidak hanya sebagai ruang literasi, Perpustakaan Desa juga adalah cara menciptakan lapangan pekerjaaan baru bagi masyarakat, hal tersebut dilakukan dengan mengadakaan banyak pelatiahan-pelatihan usaha kecil.” Tutup Adi yang beberapa waktu yang lalu mengikuti kegiatan pengembangan perpustakaan yang diselenggarakan oleh Perpustakaan Nasional.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *