Hidupkan Nilai Juang Kemerdekaan, Pemuda Sarajoko Gelar Pentas Drama Kolosal

pentas drama kolosal pemuda sarajoko
Pemuda Sarajoko gelar kegiatan Pentas Drama Kolosal dalam menghidupkan nilai-nilai juang Kemerdekaan, Sabtu Malam, (17/08/2019)

BULUKUMBA, exposetimur.com – Dirgahayu Kemerdekaan Republik Indonesia ke-47 Tahun, digelar, Sabtu (17/8/2019). Beragam kegiatan diselenggarakan, utamanya yang datang dari unsur pemerintah.

Datang dari pelosok Kabupaten Bulukumba, di Sarajoko, Lingkungan Bontorihu, Kelurahan Ballasaraja, Kecamatan Bulukumpa, ada kelompok pemuda yang menggelar moment kemerdekaan dengan cara yang berbeda.

Kegiatan pemuda Sarajoko ini juga dilaksanakan malam hari, pada detik-detik memasuki 17 Agustus 2019, sekitar pukul 23.45 Menit Wita, Jumat malam (16/8/2019).

Kelompok pemuda menggelar drama kolosal yang dikemas dalam bentuk teater kemerdekaan yang mengenang pejuang Republik Indonesia dalam merebut kemerdekaan dari tangan penjajah.

Memanfaatkan lahan pekarangan rumah warga, properti yang digunakan juga diambil dari alam sekitar. Seperti daun kelapa, bambu untuk obor, hingga pernak pernik lainnya.

Tak hanya itu, pemeran yang diambil jiga bukan dari kelompok teater profesional, namun diperankan oleh masyarakat setempat, dari pelajar hingga orang dewasa yang berjumlah lebih dari 10 orang.

“Kami menyampaikan hal yang berbeda. Kami ingin melibatkan warga secara langsung untuk mengenang kemerdekaan ini. Utamanya generasi, agar mereka lebih tau bagaimana perjuangan para pahlawan menumpas penjajah,” Ujar Rahmat, inisiator acara.

Idul, sutradara teaterikal mengaku jika drama kolosal mengambil tema perjuangan penjajah merebut kemenangan ditangan Belanda setelah menguasai Indonesia selama 350 Tahun, atau 3,5 Abad.

“Diakhir, pahlawan perempuan Indonesia berhasil menguasai kota dan membunuh kapten Mallaby, dan mengibarkan Merah puth di tengah kota,” Ujar Idul.

Lurah Ballasaraja, Andi Asdar Alif yang hadir dalam acara tersebut mengaku sangat mengapresiasi kegiatan tersebut. Apalagi diinisiasi oleh pemuda. Menurutnya, mengenang kemerdekaan dengan cara tersebut memang langka dilakukan, apalagi pertama kali di Ballasaraja.

Diakhir acara, tamu undangan dihibur dengan persembahan puisi oleh Widya Purnamasari dan Nuraeni yang merupakan tenaga pendidik MTsN Tanete, Bulukumba.

Baca Juga :   Kontainer Pemuat Karet Mentah Sering Mengganggu, Dishub Bulukumba Diharap Tegas

 

[#ril_red]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *