Opini  

RA Kartini Pelopor Kebangkitan Perempuan

Riska Yunus

EXPOSETIMUR.COM, OPINI – Raden Ayu Kartini atau yang biasa kita kenal dengan R.A Kartini. Beliau sebagai pelopor kebangkitan perempuan. Mari kembali mengingat, bagaimana semangat juang beliau dalam menyetarakan antara perempuan dan laki-laki. Membungkam mereka yang mengatakan bahwa perempuan itu hanya bisa di kasur dapur dan sumur saja. Beliau membuktikan bagaimana peran perempuan Indonesia tidak kalah penting dengan laki-laki.

Kegigihan dan keberanian tidak menyurutkan langkah beliau untuk tetap menyuarakan hak-hak perempuan kala itu. Bahwa wanita harus bebas, tidak terikat dari belenggu penjajah.

Lalu ditengah pandemi covid-19, perempuan dengan social disntancing yang menjadi pro dan kontra dalam kalangan masyarakat dimana mengharuskan perempuan yang punya banyak aktifitas diluar terbatas padahal masih banyak tugas yang belum tuntas.

Sabar, sebab Kartini kita pun katanya pernah di Karantina dimana perempuan pada masa itu tidak mengenal gadget, tidak ada internet hanya berdiam dirumah sebab alasan Adat dan Istiadat yang harus dijalani khusus oleh perempuan agar digelari Raden Ayu.

Ini lebih menyakitkan lagi, daripada putus cinta yang kebanyakan dari kita sudah alami sebab dimasa itu kebebasan rasanya dibatasi, harapan rasanya dipaksa harus pupus, menyiratkan larangan bermimpi dan memiliki cita-cita yang tinggi.

Sesak didada bukan beliau rasa saat cintanya tertolak atau ditinggalkan oleh yang terkasih namun lebih daripada itu beliau merasa bahwa situasi ini sudah tidak waras lagi. Sementara diseberang sana perempuan Belanda bisa besekolah dan mengenyam pendidikan yang tinggi.

Namun, ini tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan semangat Kartini yang tangguh. Kartini bertekad menyetarakan antara laki-laki dan perempuan di masa itu dan sudah ia buktikan.

Tapi perlu kita ketahui adalah ketika ingin mengubah sebuah kondisi negatif menjadi positif itu membutuhkan kekuatan yang luar biasa.

Baca Juga :   Hardiknas, Quo Vadis Pendidikan di Era Digital

Untuk para perempuan-perempuan masa kini, kata Kartini “Teruslah bermimpi, selama engkau masih bisa bermimpi. Bila tiada bermimpi apakah jadinya hidup. Kehidupan yang sebenarnya kejam”. Tidak masalah kamu berasal dari keluarga mana, bagaimana pikiran orang lain terhadapmu. Bermimpilah, sebab bermula dari sana kita bisa mendapatkan suatu double effort yang menggerakkan langkah kecil kita untuk menggapai mimpi dan impian yang sudah ditata sedemian rapinya.

Perasaan takut, cacian, cemoohan, hinaan yang didapatkan harus menjadi dorongan atau memotivasi kita untuk terus bermimpi dan berjuang. Bermimpi jangan setengah-setengah, jangan cuman sampai pada atap rumah karena akan menyakitkan tapi bermimpilah setinggi langit agar kelak ketika terjatuh, kita akan jatuh diantara indahnya bintang-bintang.

Perempuan harus berani, berani menyuarakan pendapatnya, berani menyimpang pada hal yang menyimpang.

Jadilah wanita yang bukan hanya sekedar wanita, tapi jadilah perempuan yang sebenarnya perempuan.Tetap optimis, percaya diri, totalitaskan usaha, dan berdoa.

Selamat Hari Kartini Untuk Perempuan Hebat di Bumi Pertiwi.

Penulis: Riska Yunus

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *